PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH – Sejumlah toko dan apotek di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh diduga menjual bebas obat-obatan yang ...
PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH – Sejumlah toko dan apotek di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh diduga menjual bebas obat-obatan yang kerap disalahgunakan oleh remaja dan pelajar untuk mabuk atau "ngeplay". Obat-obatan seperti Infrasyl, Neo, Grantusif, dan Maxtril dilaporkan dapat dengan mudah diperoleh tanpa resep dokter.
Menurut sumber terpercaya yang ditemui pada Rabu (19/2), beberapa lokasi yang diketahui menjual obat-obatan tersebut antara lain sebuah apotek di belakang Pasar Semurup, toko di Kecamatan Pesisir Bukit, apotek di Kecamatan Hamparan Rawang, serta beberapa tempat di Simpang Raya dan kawasan poros kota.
"Remaja yang mengonsumsi obat ini bisa meminum hingga puluhan butir dalam sekali pakai, tergantung dari efek yang ingin mereka rasakan. Ada yang mengonsumsi hingga 40 butir lebih, biasanya dicampur dengan minuman energi murah seperti Power F," ungkap sumber tersebut.
Fenomena ini menjadi ancaman serius bagi generasi muda, yang semakin rentan terhadap penyalahgunaan obat-obatan. Selain berdampak pada kesehatan fisik dan mental, penyalahgunaan obat dapat menyebabkan gangguan akademik, putus sekolah, hingga masalah sosial dan hukum.
Pemerintah daerah serta aparat penegak hukum didesak untuk segera mengambil langkah tegas dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan ini. Pengawasan terhadap toko dan apotek yang menjualnya secara bebas perlu diperketat, serta edukasi kepada masyarakat harus ditingkatkan agar generasi muda terhindar dari bahaya ini.