PORTALBUANA.ASIA, KERINCI – Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Kerinci, Pirmansyah, kembali menjadi sorotan. Setelah sebelumnya diduga mengancam wartawan karena pemberitaan yang dianggap tidak menyenangkan, kini ia juga diduga menyalahgunakan Dana BOS serta melakukan pungutan liar (pungli) berkedok uang komite.
Seorang wali murid mengungkapkan bahwa anaknya dilarang mengikuti ujian hanya karena belum membayar uang komite yang diwajibkan pihak sekolah. "Anak saya tidak boleh ikut ujian karena belum membayar uang komite. Padahal, setahu saya, tidak ada aturan yang membenarkan pungutan seperti ini," ujar wali murid yang enggan disebutkan namanya.
Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia Sungai Penuh – Kerinci, Dony Efendi, menanggapi serius dugaan pungli ini dan meminta aparat penegak hukum serta instansi terkait untuk segera turun tangan. "Ini jelas pelanggaran berat. Tidak boleh ada satu pun siswa yang hak pendidikannya dicabut hanya karena persoalan uang komite. Pendidikan adalah hak dasar setiap anak dan sudah dibiayai oleh negara melalui Dana BOS," tegasnya.
Dony Efendi juga menyoroti dugaan ancaman terhadap wartawan yang mengungkap kasus ini. "Jika benar ada ancaman terhadap jurnalis yang memberitakan dugaan pungli ini, maka ini bentuk pembungkaman terhadap kebebasan pers. Kami mendesak pihak berwenang untuk mengusut tuntas baik dugaan penyalahgunaan dana sekolah maupun intimidasi terhadap wartawan," ujarnya.
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, disebutkan bahwa komite sekolah dilarang melakukan pungutan kepada siswa atau orang tua secara wajib. Pungutan hanya boleh dilakukan dalam bentuk sumbangan sukarela tanpa ada paksaan atau konsekuensi bagi siswa yang tidak membayar.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan di kalangan orang tua dan masyarakat. Mereka mendesak pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan aparat penegak hukum, untuk segera mengambil langkah tegas dalam menyelidiki dugaan penyalahgunaan dana serta praktik pungli yang dilakukan oleh pihak sekolah.
0 Comments