PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH — Suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kota Sungai Penuh berlangsung penuh haru dan kebanggaan. Kota berhawa sejuk di kaki Gunung Kerinci ini genap berusia tujuh belas tahun sejak resmi berdiri sebagai daerah otonom pada 8 November 2008. Dalam momen bersejarah tersebut, masyarakat diajak untuk mengenang kembali perjalanan panjang dan perjuangan gigih para tokoh yang telah berkorban demi terwujudnya Kota Sungai Penuh sebagai daerah yang mandiri dan berdaulat.
Sejak awal berdirinya, Kota Sungai Penuh telah menunjukkan perkembangan pesat di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga ekonomi kreatif. Pertumbuhan kota ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah yang terus berupaya menghadirkan perubahan positif bagi daerah.
Dalam momentum istimewa Hut ke 17, awak media ini saat berbincang bincang bersama tokoh masyarakat Sungai Penuh, Priska Armanto atau yang akrab disapa Nick, menyampaikan rasa syukur dan penghargaan mendalam atas perjalanan panjang yang telah dilalui oleh kota ini. Ia menilai, usia 17 tahun bukan sekadar angka, tetapi simbol kedewasaan dan bukti nyata kemajuan Kota Sungai Penuh dalam menata masa depan yang lebih baik.
“Kota Sungai Penuh pada tanggal 8 November ini genap berusia 17 tahun. Dahulu kita masih menjadi satu dengan Kabupaten Kerinci. Namun berkat perjuangan dan semangat tanpa kenal lelah dari almarhum Fauzi Siin, akhirnya Sungai Penuh dapat berdiri sendiri sebagai daerah otonom,” ujar Nick dengan penuh haru.
Nick menegaskan bahwa pemekaran Kota Sungai Penuh bukanlah hasil yang diraih secara instan. Dibutuhkan proses panjang, komunikasi intensif, serta kerja sama dari berbagai pihak mulai dari tokoh adat, dan tokoh masyarakat, yang memiliki cinta mendalam terhadap tanah kelahiran mereka. “Pemekaran ini adalah buah dari semangat gotong royong dan cita-cita besar untuk membangun wilayah yang lebih maju dan mandiri. Kita semua patut berterima kasih atas jasa para pendahulu yang telah menorehkan sejarah besar ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nick juga menyinggung soal pembangunan Pasar Beringin yang kini tengah berjalan. Ia menilai, proyek tersebut tidak lepas dari hasil perjuangan dan kerja keras Wali Kota sebelumnya, Ahmadi Zubir, yang telah memperjuangkan usulan pembangunan itu ke pemerintah pusat.
“Kita jangan pernah melupakan jasa Wali Kota sebelumnya, Bapak Ahmadi Zubir. Karena berkat upaya dan usulan beliau di masa jabatannya ke pemerintah pusat, pembangunan Pasar Beringin akhirnya bisa terlaksana saat ini. Pemerintah yang sekarang tinggal melanjutkan saja,” ungkap Nick.
Ia juga berharap agar pemerintah daerah saat ini dapat menjaga kesinambungan pembangunan dan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat luas. “Pembangunan yang berkelanjutan harus menjadi semangat bersama. Apa yang sudah baik perlu diteruskan, dan yang masih kurang harus disempurnakan demi kesejahteraan masyarakat Sungai Penuh,” tegasnya.
Perayaan HUT ke-17 ini menjadi ajang refleksi bagi seluruh elemen masyarakat Sungai Penuh untuk terus memperkuat rasa cinta terhadap daerah dan berkomitmen membangun kota ini secara bersama-sama. Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, semangat kebersamaan dan gotong royong yang diwariskan para pendahulu menjadi modal utama untuk melangkah menuju masa depan yang lebih gemilang.
