Bintek Ala BKAD Terkesan diduga Hamburkan Uang Negara


MERANGIN JAMBI. Bintek salah satu bentuk dan tujuan untuk menambah pengetahuan para Kepala Desa, Sekdes, BPD dan juga perangkat Desa lainnya, jika di laksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Bintek 2022 perdana yang di laksanakan Kecamatan Pamenang Barat kabupaten Merangin yang memberangkatkan empat (4) orang peserta perdesa yang diberangkatkan, antara lain, Kepala Desa, Sekdes, Anggota BPD, dan Perangkat lainnya.


Satu orang peserta mengeluarkan dana sebesar Rp.4.500.000, sementara peserta yang di berangkatkan ada sebanyak 29 orang peserta Se-kecamatan Pamenang Barat, jika kita kalkulasikan Rp. 4.500.000 X 29 = Rp.130.500.000, biaya sebesar itu untuk keberangkat peserta sebanyak 29 orang selama dua hari dua malam menuju Provinsi Sumbar.


Secara akal sehat wajarkah dana sebesar itu hanya untuk keberangkatan ke Bukit Tinggi jika kita bandingkan dengan Fasilitator yang lain dana tersebut bisa memberangkatkan peserta Bintek ke Kota Bandung selama kurang lebih 5 hari.


Hal ini di jelaskan oleh Tim ahli ber inisial R, dirinya merasa terkejut dan penasaran alangkah besar dana yang di anggarkan oleh BKAD, untuk keberangkat ke Provinsi Sumbar.


"Wauu, alangkah besar dana yang di anggarkan oleh Panitia, hanya dua hari hari dua malam ke Sumbar, jika aku yang menyelenggarakan ke Bandung bisa lebih dari itu  harinya "ujarnya.


Antoni selaku ketua Panetia yang sempat di jumpai oleh rekanan media ini Kamis (25/8/22) di Hotel Merangin menjelaskan panjang lebar, kalau dana yang di anggarkan oleh Panetia ke peserta memang agak berat, menurut Antoni biaya yang dikeluarkan agak besar ialah untuk membayar Pemetri, dan ruang aula Hotel Merangin sebelum keberangkatan ke Bukit Tinggi sumatera barat.


Menurut Antoni biaya tersebut memang agak besar. "Memang betul bang, biaya yang di anggarkan agak besar, jika kita bandingkan keberangkatan ke Sumbar hanya dua hari dua malam," ujarnya. 


Masih di perjelas kan nya lagi oleh Antoni. "Iya Bang, memang mahal sekali jika di bandingkan dengan yang lain, kami sekarang kan memakai Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), tapi bagai mana lagi hal ini sudah dael mau tidak mau terpaksa tetap kita ikuti," ujar Antoni.


Ketika media ini meminta tanggapan kepada Camat Pamenang barat Haidir mengatakan"saya hanya sebagai undangan saja,terkait dana dan lain saya tidak tahu,karena saya Dinas ke jambi, Memang sebelum saya berangkat ada para kades menemui saya terkait rencana Bimbingan Teknis ke Sumbar"ujar Haidir.

Rolex

Post a Comment

Previous Post Next Post
Baca selengkapnya: