PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH - alam upaya menekan praktik migrasi non-prosedural sekaligus memperkuat perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI), Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Provinsi Jambi bekerja sama dengan Justice Without Borders (JWB) menggelar kegiatan Diskusi Desa bertajuk Migran Aman dan Penanganan Kasus Antar Negara. Kegiatan ini berlangsung di Aula Hotel Gren Kerinci, Sabtu (21/6).
Diskusi ini menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat, seperti jurnalis, akademisi, birokrat, hingga keluarga dan calon PMI dari Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh—dua daerah yang dikenal sebagai kantong pengirim pekerja migran terbesar di Provinsi Jambi.
Ketua SBMI Provinsi Jambi, Salpani, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk tanggung jawab moral sekaligus ikhtiar konkret untuk memutus rantai Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang masih membayangi para calon migran.
“Hari ini kita berkumpul untuk satu tujuan mulia: menyelamatkan masa depan para pekerja migran dari jebakan ilegal dan perdagangan manusia. Edukasi adalah kunci pencegahan,” tegas Salpani.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, media, hingga keluarga dalam menciptakan sistem migrasi yang aman, prosedural, dan manusiawi.
“Calon pekerja migran harus tahu hak dan kewajibannya, tahu ke mana harus melapor saat menghadapi masalah, dan tahu bagaimana memperjuangkan perlindungan hukum bagi dirinya,” tambahnya.
Diskusi berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Beragam pertanyaan dan masukan mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap isu migrasi aman yang kini menjadi perhatian serius di tingkat lokal maupun nasional.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik lahirnya kesadaran kolektif dan upaya sistematis dalam memperkuat perlindungan PMI, khususnya dari level desa sebagai garda terdepan, hingga pada tataran kebijakan nasional.
0 Comments