PORTALBUANA.ASIA, KERINCI — Pemerintah Kabupaten Kerinci bersama Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jambi menggelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba, Jumat (13/6/2025), di Ruang Pola Kantor Bupati Kerinci, Bukit Tengah. Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah preventif memerangi narkoba yang kian mengkhawatirkan.
Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kerinci, H. Murison, S.Pd., S.Sos., M.Si., yang hadir bersama Kepala Badan Kesbangpol Redi, serta perwakilan Ditresnarkoba Polda Jambi, Nur Rosikhin—mantan Kasat Narkoba Polres Kerinci. Kegiatan ini turut dihadiri para kepala desa se-Kabupaten Kerinci, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta jajaran perangkat daerah terkait.
Dalam sambutannya, Wabup Murison menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba adalah ancaman nyata terhadap masa depan generasi muda dan stabilitas sosial masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu padu memerangi peredaran narkoba hingga ke tingkat desa.
“Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak fisik dan mental individu, tapi juga menghancurkan masa depan generasi penerus bangsa. Ini ancaman serius yang harus kita hadapi bersama,” tegas Murison.
Ia menekankan pentingnya peran aktif kepala desa, tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap bahaya narkoba. Menurutnya, keluarga adalah benteng pertama dalam pencegahan.
“Orang tua harus meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak. Jangan sampai kita lalai. Pergaulan bebas bisa menjadi pintu masuk narkoba,” ujarnya.
Murison juga mendorong setiap desa untuk menyusun program desa bebas narkoba serta membentuk relawan anti-narkoba sebagai ujung tombak edukasi dan deteksi dini di masyarakat.
Dalam sesi pemaparan, perwakilan Ditresnarkoba Polda Jambi, Nur Rosikhin, mengungkap berbagai jenis narkoba yang kini marak beredar, termasuk modus-modus baru yang digunakan para pengedar. Ia juga menggarisbawahi bahwa peredaran narkoba kini menyasar semua kalangan, mulai dari pelajar hingga orang dewasa.
“Modus pelaku makin canggih. Karena itu, kewaspadaan dan keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan,” kata Nur Rosikhin.
Ia menegaskan bahwa pemberantasan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum. Peran serta masyarakat sebagai mata dan telinga di lingkungan masing-masing menjadi strategi paling efektif.
“Pencegahan berbasis komunitas jauh lebih ampuh ketimbang hanya bertindak setelah pelanggaran terjadi. Mari kita jadikan desa sebagai basis pertahanan melawan narkoba,” imbuhnya.
Ia juga mengimbau para kepala desa untuk segera membentuk relawan anti-narkoba tingkat desa yang bertugas memberikan penyuluhan, melakukan pemantauan, serta melaporkan aktivitas mencurigakan.
Sosialisasi diakhiri dengan dialog interaktif dan deklarasi komitmen bersama memerangi narkoba. Seluruh kepala desa yang hadir menyatakan kesiapan membentuk relawan anti-narkoba serta aktif mengedukasi masyarakatnya.
Pemerintah Kabupaten Kerinci menargetkan seluruh desa menjadi desa tangguh narkoba, demi terwujudnya Kerinci yang aman, sehat, dan produktif menuju masyarakat yang sejahtera.
0 Comments