PORTALBUANA.ASIA, KERINCI – Musibah kebakaran kembali melanda wilayah Kabupaten Kerinci. Empat unit rumah warga di Dusun III, Desa Pendung Hilir, Kecamatan Air Hangat, hangus dilalap api pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 12.20 WIB. Kejadian itu berlangsung saat sebagian besar warga tengah melaksanakan ibadah Salat Jumat.
Berdasarkan keterangan saksi, api pertama kali muncul dari dalam kamar rumah milik Ramadi (51). Dalam hitungan menit, api membesar dan menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung berteriak meminta pertolongan sambil berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, karena cuaca cukup panas dan sebagian besar rumah terbuat dari bahan kayu, kobaran api cepat membesar dan sulit dikendalikan.
Sekitar pukul 12.40 WIB, empat unit mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Air Hangat tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman dibantu warga setempat serta aparat kepolisian. Setelah berjuang hampir satu jam, tepat pukul 13.30 WIB, api berhasil dipadamkan.
Peristiwa tersebut menghanguskan tiga unit rumah secara total dan satu rumah mengalami rusak ringan. Meski tidak ada korban jiwa, musibah ini menyebabkan kerugian materi yang cukup besar, diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.
Identitas pemilik rumah yang terdampak kebakaran yakni:
1. Ramadi (51)
2. Danton Sori (55,)
3. Aprizal (60)
4. Rahman (65)
Keempatnya merupakan warga Dusun III, Desa Pendung Hilir, Kecamatan Air Hangat.
Kapolsek Air Hangat, AKP julisman, yang turun langsung ke lokasi bersama jajarannya menyampaikan rasa prihatin mendalam atas musibah tersebut. Ia mengapresiasi respon cepat dari tim pemadam kebakaran, aparat desa, dan masyarakat setempat yang bahu-membahu membantu proses pemadaman.
“Begitu kami menerima laporan, personel langsung kami kerahkan ke lokasi bersama tim pemadam kebakaran. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu warga memadamkan api dan mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan,” ujar Kapolsek Air Hangat.
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan awal di lokasi, dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari korsleting arus pendek listrik di rumah milik Ramadi. Meski demikian, pihak kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan sumber api.
“Dugaan sementara memang mengarah ke korsleting listrik. Namun kami tetap akan mendalami lebih lanjut dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan melakukan olah TKP bersama tim Inafis Polres Kerinci. Kami ingin memastikan penyebab pastinya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” lanjutnya.
Kapolsek juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan instalasi listrik dan memperhatikan kondisi kabel atau peralatan elektronik di rumah masing-masing.
“Kami mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi kebakaran. Periksa kondisi kabel dan stop kontak secara berkala, jangan biarkan alat elektronik menyala tanpa pengawasan, dan pastikan instalasi listrik dipasang oleh tenaga ahli. Pencegahan jauh lebih baik daripada penyesalan,” tegasnya.
Sementara itu, pemerintah desa bersama warga setempat tengah bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan dan berencana menggalang bantuan untuk para korban. Sejumlah bantuan darurat berupa pakaian dan bahan makanan juga mulai disalurkan oleh warga sekitar.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi kebakaran sudah terkendali, namun tampak jelas kesedihan di wajah para korban yang kehilangan tempat tinggal mereka. Aparat kepolisian masih melakukan pendataan lanjutan serta berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah daerah untuk penanganan pascakebakaran.
0 Comments