Breaking News

Sebarkan Berita Bohong Di Facebook, Nengsi Akhirnya Minta Maaf Ke Kades Sungai Batu Ganti



PORTALBUANA.ASIA, KERINCI – Konflik dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial yang melibatkan salah seorang warga dengan perangkat Desa Sungai Batu Gantih, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, akhirnya berakhir damai.


Warga bernama Nengsi secara terbuka menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada Kepala Desa Suardesi, Sekretaris Desa Hakimin, serta perangkat desa Lendra (Laki An) beserta keluarga besar dan masyarakat luas.


Proses mediasi berlangsung di Polsek Gunung Kerinci pada Rabu, 8 Oktober 2025, disaksikan langsung oleh jajaran kepolisian setempat.


Permasalahan ini bermula dari unggahan Nengsi di akun Facebook miliknya pada 3 dan 4 Oktober 2025, yang menuding perangkat desa melakukan tindakan tidak terpuji berupa pengeroyokan. Namun dalam mediasi, Nengsi mengakui bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan tidak berdasar fakta. Ia pun menyesali perbuatannya yang telah menimbulkan kegaduhan serta mencemarkan nama baik Kepala Desa Suardesi dan jajaran perangkat desa.


Dalam pernyataannya, Nengsi menyampaikan penyesalan mendalam dan permohonan maaf secara terbuka:


“Saya menyesal dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Suardesi dan keluarga, Sekdes Hakimin, perangkat desa Lendra, serta seluruh masyarakat Kerinci dan Jambi yang terdampak akibat tindakan saya.”


Sebagai bentuk tanggung jawab, Nengsi menandatangani Surat Pernyataan Klarifikasi di atas materai, yang menyatakan bahwa seluruh pengakuan tersebut dibuat secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak mana pun.


Dalam suratnya, Nengsi juga berkomitmen pada dua hal penting:


1. Menarik dan menghapus seluruh unggahan di media sosial yang bermuatan tuduhan dan pencemaran nama baik.


2. Siap diproses secara hukum apabila mengulangi perbuatan serupa di kemudian hari, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, termasuk Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).


Kepala Desa Sungai Batu Gantih, Suardesi, menyambut baik langkah damai tersebut dan menganggap persoalan ini telah selesai.


“Kami menerima permohonan maaf ini dengan itikad baik. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dan bijak menggunakan media sosial. Jangan sampai jari yang lincah di media sosial merusak keharmonisan dan hubungan silaturahmi di desa,” ujar Suardesi.


Ia juga mengimbau seluruh masyarakat di wilayah dua desa Sungai Batu Gantih untuk tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.


“Mari kita jaga keluarga dan lingkungan kita agar terhindar dari hal-hal yang bisa merusak hubungan sosial. Jadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran dan hikmah bersama,” tutupnya.


Kasus ini menjadi contoh positif bagaimana sengketa di ruang digital dapat diselesaikan secara damai melalui jalur mediasi dengan pendampingan aparat berwenang.

0 Comments

© Copyright 2022 - PORTAL BUANA ASIA