Breaking News

Prestasi Merosot, Kafilah Air Hangat Gagal Tunjukkan Taring di MTQ Kabupaten Kerinci



PORTALBUANA.ASIA, KERINCI — Prestasi Kecamatan Air Hangat pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-53 tingkat Kabupaten Kerinci tahun 2025 mengalami penurunan drastis. Dari seluruh cabang lomba yang diikuti, kafilah Air Hangat hanya mampu membawa pulang tiga piala hiburan pada malam penutupan, Kamis (9/10/2025).

Ketiga penghargaan tersebut yaitu juara dua hafalan Al-Qur’an golongan satu juz dan tilawah, juara dua hafizah golongan lima juz, serta juara tiga hafalan hadis 100 sanad. Ironisnya, tidak satu pun gelar juara pertama berhasil diraih oleh kafilah Air Hangat.

Hasil ini disebut-sebut merupakan imbas dari polemik seleksi peserta di tingkat kecamatan yang sejak awal telah menuai sorotan publik. Panitia MTQ Air Hangat dinilai telah “mengorbankan kualitas” dengan tidak mengirimkan pemenang utama hasil seleksi kecamatan untuk berlaga di tingkat kabupaten.

Padahal, Desa Koto Majidin Mudik, yang keluar sebagai juara umum MTQ tingkat kecamatan, sukses mendominasi berbagai cabang lomba, termasuk tilawah remaja putra dan putri. Namun, tak satu pun peserta terbaik dari desa tersebut diberangkatkan ke ajang kabupaten — keputusan yang dinilai janggal dan mencederai semangat keadilan.

Sejumlah warga Kecamatan Air Hangat yang menghubungi media ini menyampaikan rasa kecewa dan malu atas hasil serta proses seleksi peserta MTQ yang dianggap tidak transparan.

“Seleksinya pun ada rekayasa. Ada peserta yang sengaja dilarang ikut dengan alasan pendaftaran sudah tutup. Kebijakan Pak Camat sangat janggal. Desa Koto Majidin Mudik yang jelas-jelas lolos seleksi malah tidak diberangkatkan. Ada apa dengan hal seperti ini?” ungkap salah seorang warga dengan nada kecewa.

Warga tersebut menambahkan bahwa keputusan panitia dan camat terkesan mementingkan kelompok tertentu, bukan berdasarkan hasil kompetisi.

“Kalau masih mementingkan kelompok dan golongan, lebih baik tidak usah jadi pejabat. Karena dengan hal seperti ini, kami masyarakat merasa kecewa dan malu,” tegasnya.

Aktivis Kerinci yang saat ini selalu sekretaris ikatan wartawan online Indonesia (Iwo-i) yang juga merupakan putra dari Kec.Air Hangat yang tinggal di Siulak menyebut kegagalan tersebut sebagai tamparan keras bagi pihak kecamatan, terutama bagi Camat Air Hangat Dafrisman selaku penanggung jawab kegiatan.

“Ini bukan sekadar gagal juara, tapi gagal menjaga marwah dan semangat MTQ. Kalau yang menang diabaikan dan yang tidak berprestasi diberangkatkan, sistem seleksinya bermasalah. Kinerja camat juga perlu dievaluasi total,” 

Ia menilai, lemahnya pembinaan dan pengawasan menunjukkan bahwa pihak kecamatan tidak serius membina generasi Qur’ani di daerah tersebut.

“Sebagai pimpinan wilayah, camat harus bertanggung jawab, bukan hanya menandatangani keputusan,” tambahnya.

Orang Tua dan Tokoh Agama Ikut Menyuarakan Keprihatinan, Kritik juga datang dari kalangan orang tua peserta dan tokoh agama setempat.

“Anak saya sudah menang di tingkat kecamatan, tapi malah tidak diberi kesempatan mewakili. Ini keputusan yang tidak adil,” ujar salah satu orang tua peserta.

Tokoh agama Air Hangat pun menilai kebijakan panitia dan camat bisa berdampak buruk bagi semangat generasi muda.

“MTQ itu wadah mencari bibit terbaik. Kalau yang juara malah disingkirkan, anak-anak bisa kehilangan motivasi. Ini contoh buruk dalam pembinaan keagamaan,” ucapnya.

ketua dewan juri MTQ Air Hangat, Dr. Aletmi, S.IQ., M.IQ., bersama pihak KUA Kecamatan, memiliki kewenangan dalam menentukan kelayakan peserta.

Jangan sampai hal yang memerlukan kita alami seperti ini.

Desakan Evaluasi Menyeluruh, Masyarakat menilai evaluasi total terhadap panitia dan kinerja Camat Air Hangat menjadi hal yang mendesak.

“Kejadian ini jangan dianggap sepele. Evaluasi harus dilakukan secara terbuka agar ke depan MTQ kembali ke marwahnya sebagai ajang mencari yang terbaik, bukan ajang kepentingan,” ujar salah satu tokoh masyarakat Air Hangat.

Warga berharap, kegagalan ini menjadi pelajaran penting bagi Pemerintah Kecamatan agar perhelatan MTQ berikutnya dapat berjalan lebih profesional, transparan, dan benar-benar membina generasi Qur’ani.*Tim*

0 Comments

© Copyright 2022 - PORTAL BUANA ASIA