PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH - Insiden kebakaran nyaris melanda kawasan pertokoan Kincay Plaza setelah kobaran api muncul dari sebuah ruko kosong yang berada di lantai tiga gedung tersebut, pada Sabtu 13/12/2025]. Api yang tiba-tiba membesar itu sontak menimbulkan kepanikan para pedagang dan pengunjung yang tengah beraktivitas di area plaza. Asap hitam sempat membumbung tinggi dari lantai atas, memicu kekhawatiran akan potensi kebakaran besar yang dapat menghanguskan seluruh bangunan.
Menurut informasi yang diperoleh di lapangan, sumber api diduga berasal dari tindakan pembakaran yang disengaja oleh seorang pemuda yang berada dalam kondisi mabuk lem. Ruko kosong yang seharusnya steril dari aktivitas tersebut justru diduga sering dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Minimnya pengawasan dan lemahnya sistem pengamanan membuat area tersebut rawan disalahgunakan dan berpotensi menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan publik.
Dony Antonius, LSM Respect yang berada langsung di lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut seharusnya dapat dicegah apabila pengawasan dari instansi terkait berjalan maksimal. Ia menilai Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) selaku pengelola aset, serta pihak keamanan setempat, belum menjalankan fungsi pengawasan secara optimal, khususnya terhadap ruko-ruko yang dalam kondisi kosong dan tidak beroperasi.
“Saat mengetahui adanya api, saya langsung menuju lokasi kejadian. Tidak jauh dari titik awal api berasal, saya melihat seorang pemuda yang tengah asyik mengisap lem. Kondisi ini sangat berbahaya dan tidak bisa dianggap sepele. Mabuk lem dapat memicu tindakan di luar kendali, termasuk perbuatan nekat yang mengancam keselamatan banyak orang,” ujar Dony Antonius dengan nada prihatin.
Ia menambahkan, apabila api terlambat diketahui atau tertiup angin lebih kencang, kebakaran berpotensi merembet ke ruko lain dan bangunan utama Kincay Plaza. Dampaknya tidak hanya berupa kerugian materi, tetapi juga dapat mengancam keselamatan jiwa pengunjung, pedagang, serta petugas keamanan yang berada di lokasi.
Lebih lanjut, Dony Antonius menyoroti persoalan sosial yang mendasari kejadian tersebut, khususnya maraknya penyalahgunaan lem oleh kalangan pemuda. Ia meminta aparat penegak hukum dan instansi terkait untuk tidak hanya fokus pada penanganan pascakejadian, tetapi juga melakukan langkah preventif berupa patroli rutin, penertiban, serta pembinaan terhadap anak-anak dan remaja yang rentan terjerumus dalam penyalahgunaan zat berbahaya.
Selain itu, ia juga mendorong Disperindag dan pengelola Kincay Plaza agar segera melakukan pendataan ulang terhadap seluruh ruko kosong, memperketat pengamanan, serta memasang sistem pengawasan tambahan seperti kamera pemantau. Menurutnya, langkah tersebut penting guna memastikan kawasan pusat perbelanjaan tetap aman, nyaman, dan terbebas dari potensi gangguan keamanan di masa mendatang.
Peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi seluruh pihak terkait agar tidak lengah dalam menjaga aset publik dan ruang usaha yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Tanpa pengawasan yang ketat dan koordinasi yang baik antarinstansi, potensi kejadian serupa dikhawatirkan akan kembali terulang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran serta identitas pelaku. Aparat juga disebut tengah mengkaji langkah-langkah pengamanan tambahan guna mencegah insiden serupa terjadi kembali di kawasan Kincay Plaza.
