BOGOR, PORTAL BUANA NEW. – LEMBAGA Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) sebagai lembaga kemanusiaan yang
peduli pada potensi besar pemuda bangsanya menginisiasi program Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI
NUSA), sebuah program pengembangan kepemimpinan bagi aktivis mahasiswa.
BAKTI NUSA berkomitmen membentuk pemimpin berintegritas, cendekia, transformatif, dan melayani
sebagai jawaban mewujudkan Indonesia lebih baik, sebab di era ini pemuda dituntut mahir
memanfaatkan teknologi digital serta membuat inovasi mumpuni agar peluang melebarkan sayap
semakin terbuka lebar dan potensi mereka semakin menajam.
Mewadahi potensi pemuda sekaligus penerima manfaatnya, BAKTI NUSA menghelat Leadership Summit
bertema “Pemuda: Potensi, Masalah, Peran, dan Harapan” yang dilaksanakan daring dan diikuti 50
aktivis pemimpin dari 12 kampus besar di Indonesia seperti Universitas Sumatra Utara, Universitas
Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia, IPB University, Institut Teknologi Bandung,
Universitas Padjajaran, Universitas Sebelas Maret, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh
November, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya.
Menghadirkan Chiki Fawzi, Influencer; Masandi Riwan, HR Specialist PT. HILTI Nusantara; Prima Hadi
Putra, Business Operations Director Dompet Dhuafa; Ust. Herman Budianto, GM Budaya & Pendidikan
Dompet Dhuafa; Mulyadi Saputra, Kepala Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD); Putri
Ardila Mounda, Alumni BAKTI NUSA 6; Joko Susilo, Alumni BAKTI NUSA 7; Falasifah, Alumni BAKTI NUSA
9; Leadership Summit 2022 digadang menjadi perhelatan yang mampu meningkatkan kemampuan
pemuda di masa depan guna menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0 serta tantangan Super
Smart Society 5.0 dengan menghadirkan solusi di tengah masyarakat.
“Kami ingin mendorong anak-anak muda supaya memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan
era digital,” ujar Muhammad Fazar, Pengelola BAKTI NUSA. Selain itu, menurutnya Leadership Summit
juga turut membangun iklim inovatif dalam proses bertumbuh anak-anak muda di era digital.
Fazar menambahkan, Leadership Summit ialah momen terbaik mewujudkan aksi nyata pemuda dalam
meluaskan kebermanfaatan. “Menjadi calon pemimpin di era digital memang tak mudah, namun sedini
mungkin para pemuda bisa mencipta gagasan beserta inovasi serta mempersiapkan diri dengan baik
agar bisa mengelaborasi kebaikan untuk kontribusi kebermanfaatan lebih luas,” tutupnya. (AR)
0 Comments