Wartawan PORTAL BUANA ASIA Hanya Nama nya yang tercantum dalam Box Redaksi dan Dibekali Kartu Pers & Surat Tugas -->

Rabu, 07 September 2022

Kapolres Kerinci Lakukan Pertemuan dengan Kelompok Tani Tanaman Cabe Kec. Kayu Aro Barat

Kapolres Kerinci Lakukan Pertemuan dengan Kelompok Tani Tanaman Cabe Kec. Kayu Aro Barat



PORTALBUANANEW.COM, KERINCI. Kapolres Kerinci AKBP Patria Yuda Rahadian, S.I.K, M.I.K didampingi oleh  Anggota DPRD Kabupaten Kerinci Reno Efendi, S.T, Kasat Intelkam Polres Kerinci Iptu Eko Munkoid, S.E, Kapolsek Kayu Aro Reza Fahlevy, S.Trk dan Kabid Holtikultura Frantos Riadi, S.E, M.M Melaksanakan Pengecekan dan Survey Lahan Penanaman Cabe Petani milik a.n Ngarino di Desa Sungai lintang Kec. Kayu Aro Barat. Rabu 7/9/2022

Pada kesempatan tersebut petani cabe Ngarino menyampaikan Saat ini masih banyak ditemukan penyakit buah yang biasa disebut buah kembung yang mengakibatkan berkurangnya hasil produksi pertanian, Penyebabnya adalah perkembangan lalat buah yang sangat cepat, Harga obat - obat dan pupuk tanaman cabe yang cukup tinggi, sehingga menyebabkan biaya produksi tanaman cabe tinggi. Untuk ukuran lahan 1 Ha biaya lebih kurang 110 Juta - 140 Juta Rupiah, Dikayu Aro saat ini rata rata masyarakat Petani menanam cabe dan kentang, Adanya kendala masalah tidak adanya Pupuk Bersubsidi jenis SP 36 dan ZA, petani juga mengeluhkan Banyaknya pupuk palsu ditengah masyarakat, Untuk cuaca ekstrim yang terjadi juga mempengaruhi hasil Produksi Tanaman Cabe di wilayah Kayu Aro Barat.

Pada saat Tatap Muka bersama Kelompok Tani Kecamatan Kayu Aro Barat bertempat di Kantor UPTD Dinas Pertanian Perwakilan Kelompok Tani menyampaikan
Biaya Operasional Tanam Cabe saat ini tinggi, Kami tidak ada karena Pupuk Bersubsidi berhenti ditengah jalan, Merubah RDKK yang baru utk tanam Cabe, Karena RDKK awal adalah tanaman kentang, Masalah BBM, kalau hanya beli 5 Liter ke SPBU untuk keperluan pertanian, apa bisa kami beli BBM di di eceran.

Akhir - akhir ini rumah tangga agak sulit mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg. Masyarakat membeli Gas 3 Kg seharga Rp. 35 ribu, Alat mesin pertanian rata - rata menggunakan BBM, Tanaman di semprot dengan alat yang menggunakan mesin yang menggunakan BBM, RDKK yang di ajukan khususnya utk tanaman kentang dan Penyaluran Bantuan khususnya utk petani agar lebih ditingkatkan.

Selanjutnya Kapolres Kerinci menyampaikan Subsidi yang tidak tepat sasaran terkait dengan penyaluran Gas dan BBM bersubsidi, Untuk itu kami mohon kerjasama dari masyarakat, bila ada informasi terkait dengan penyalahgunaan BBM dan Gas untuk bisa disampaikan / diinformasikan, Pupuk Bersubsidi dan Gas 3 Kg akan diupayakan secara maksimal. Bila ada pelanggaran akan kami lakukan tindakan tegas.

Untuk Rice Miling ( Penggilingan Padi ) tetap di akomodir utk memenuhi kebutuhan BBM Solar dengan Rekomendasi dari Dinas terkait, Kami akan tetap melakukan pengawasan terhadap penyaluran BBM yang dibutuhkan oleh masyarakat, Agar Para Petani mendata kelompok Tani untuk mempermudah dalam pembelian BBM biar tidak salah sasaran, Agar DPRD menanggapi Keluhan Petani, Silahkan hubungi saya jika ditemukan adanya Penyalah gunaan BBM dan Pupuk subsidi. Ujar AKBP Patria Yuda Rahadian, S.I.K, M.I.K

Print Friendly and PDF

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 PORTAL BUANA ASIA | All Right Reserved