PORTALBUANANEW.COM KERINCI. Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas disalah satu Dinas Lingkup Pemerintah Kabupaten Kerinci diduga melakukan kejahatan penyalahgunaan data, perbuatannya ini terbilang sangat berani, pasalnya nama dan data yang selama ini ia pakai menjadi ASN merupakan data orang yang diketahui sudah meninggal dunia.
Dari daftar urut kepangkatan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kerinci, diketahui nama IY lulus tes CPNS, Terhitung Mulai Tanggal (TMT) CPNS Tahun 1997 , 1 tahun kemudian SK Pengangkatan pun turun dan IY dinyatakan sebagai pegawai negeri sipil,pangkat Penata Muda TK.I Namun sayang, ia tak bisa menikmatinya karena meninggal dunia.
Tapi aneh bin ajaib, ternyata nama IY ada dalam deretan sebagai Aparat Sipil Negara, padahal ia sendiri sudah meninggal dunia.
Selidik punya selidik, ternyata diduga ada permainan kotor pemalsuan dokumen ini yang dilakukan oleh salah seorang warga Kecamatan Depati Tujuh Kerinci, Yas demikian nama panggilan didusun tempat tinggalnya, aktor yang berperan dan bertindak atas nama inisial IY
Yas inilah yang menggantikan posisi IY yang telah dinyatakan lulus sebagai PNS.
Sejak tahun 1998, Yas yang menggunakan data IY bekerja sebagai PNS di Kabupaten Kerinci. Layaknya seorang pegawai, setiap bulan Yas menerima gaji dan tunjangan. Negara kecolongan akibat ada kerja sama antara oknum Yas dan BKD.
Yas sendiri ketika dikonfirmasi wartawan dikediamannya mengakui bahwa dirinya bukan IY, ia hanya memakai data atas nama IY Menurut pengakuannya perbuatan yg dilakukannya tidak merugikan orang lain, sebab iapun juga sering membantu keluarga almarhum.
Menanggapi hal tersebut Ketua LSM Semut Merah ,Aldi Agnopiandi turut memberikan tanggapan, ia menilai Yas tidak sendirian melakukan hal itu, disinyalir ada oknum pegawai Dinas terkait dalam hal ini Badan Kepegawaian Daerah Kerinci juga turut memuluskan perbuatan Yas.
Selanjutnya, Aldi Agnopiandi mengatakan pihaknya sedang menyiapkan surat serta laporan pengaduan ke pihak berwajib atas dugaan yang di lakukan Yas dan BKD, serta meminta pihak hukum mengusut tuntas. Iwan.e (kabiro)
