PORTALBUANA.ASIA, KERINCI. Berhembus kabar tentang polemik dugaan yang terjadi pada Desa tebing tinggi Kec Siulak mukai, yang mana Bantuan Langsung Tunai (BLT) TA 2023 bulan ke tiga diduga syarat dengan pungli dan penyimpangan.
Menurut sumber yang dapat di percaya bahwa dana BLT yang akan dicairkan kepada masyarakat yang berhak menerima harus mebayar Upeti Rp.50.000 ( Lima Puluh Ribu Rupiah) jika tidak maka nama akan di corek sebagai penerima BLT tersebut, dan dari anggaran seharusnya di terima 900.000 / orang namun di bagi Dua dengan yang lain yang tidak ada tercantum di list daftar penerima, dan dari 450.000 terpotong Rp. 50.000 bayar didepan papar sumber.
Ini amat menyalahi aturan di karenakan
dengan besaran 300 ribu rupiah per Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyaluran BLT-DD tahun 2023 bertujuan untuk mengeraskan kemiskinan ekstrim yang ada desa bukan malah jadi ajang buat oknum meraup ke untungan.
Selanjutnya papar sumber perangkat. Desa juga ada yang tidak ikut tes dan dari kelurga kades, bahkan ada yg berfrofesi Ganda sebagai kepala sekolah kemudian di lanjutkan oleh istrinya dan ada yang sebagai penyuluh ,ini amat luar biasa keberanian seorang kades di kecamatan siulak mukai papar sumber.
Joni efendi salah satu LSM petisi sakti, amat menyanyangkan hal tersebut, beraninya memtotong BLT yang sudah di tentukan oleh aturan dan UU,dan kita akan Laporkan semua dugaan temuan dan keterangan dari sumber kepada pihak hukum dan pada Dinas terkait agar tidak terjadi pada desa yabg lain, mengenai perangkat desa tanpa tes,dan yang menerima gaji ganda maka siap- siap dapat sanksi papar Joni efendi salaku tim Investigasi dari LSM Petisi Sakti.
Saat berita ini di tayangkan kepala desa tebing tinggi kecamatan Siulak Mukai kabupaten kerinci belum dapat di hubungi untuk di konfirmasi. ( Kabiro : iwan.E)
