BENGKALIS, RIAU – Pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Pulau Bengkalis dan Sungai Pakning terus berproses menuju status sebagai Proy...
BENGKALIS, RIAU – Pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Pulau Bengkalis dan Sungai Pakning terus berproses menuju status sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun, proyek ini masih menunggu satu persyaratan utama berupa rekomendasi teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkalis, Ardiansyah, pada Minggu (3/11/2024).
Menurut Ardiansyah, berkas persyaratan proyek tersebut telah diajukan ke Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), namun rekomendasi teknis dari Kementerian PUPR masih dalam tahap proses. "Insyaallah dalam waktu dekat rekomendasi teknis bisa kita dapatkan," ujar Ardiansyah, menambahkan bahwa KPPIP di bawah Menko Perekonomian memiliki kewenangan untuk menetapkan PSN, tetapi rekomendasi teknis dari Kementerian PUPR adalah syarat yang wajib terpenuhi.
Proses Penyelidikan Tanah Berlangsung di Lokasi Pembangunan
Sejak 30 Oktober lalu, proses pengeboran tanah berlangsung di beberapa titik perairan dan daratan di Pulau Bengkalis dan Pulau Sumatera. "Tim sedang melakukan pengeboran untuk menguji kekuatan tanah di lokasi rencana pembangunan jembatan, di Desa Pangkalan Batang Barat, Kecamatan Bengkalis, dan Desa Bukit Batu, Kecamatan Bukit Batu," jelas Ardiansyah. Penyelidikan ini akan digunakan sebagai bahan oleh konsultan perencana untuk merancang desain jembatan.
Selain itu, Dirjen Pembiayaan dan Investasi turut memverifikasi usulan pembiayaan dan investasi yang diajukan oleh Pemkab Bengkalis dan Pemprov Riau. Sementara itu, desain dan keamanan jembatan akan dikaji oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Sinkronisasi Perencanaan dengan Perda dan Dukungan Pemerintah Daerah
Rencana pembangunan jembatan penghubung Pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera ini telah melewati proses sinkronisasi dengan berbagai dokumen perencanaan daerah dan nasional. Ardiansyah menyebut bahwa seluruh aspek mulai dari Studi Kelayakan (Feasibility Study), Detail Engineering Design (DED), hingga RPJMD dan RPJMN telah sesuai dengan ketentuan.
Pemkab Bengkalis bersama Pemprov Riau telah beberapa kali mengadakan rapat koordinasi untuk memastikan kelancaran proyek. Pada Desember 2023, kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) terkait proyek ini ditandatangani oleh Pj. Gubernur Riau Edy Natar dan Bupati Bengkalis Kasmarni. Baru-baru ini, rapat lanjutan juga digelar oleh Pj. Gubernur Riau Rahman Hadi dan Pj. Bupati Bengkalis Akhmad Sudirman Tavipiyono untuk memastikan kelangsungan proyek.
Harapan dan Dukungan Masyarakat untuk Terwujudnya Pembangunan Jembatan
Ardiansyah mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk mendoakan kelancaran proses pembangunan jembatan ini. “Kami berharap dukungan masyarakat agar segala urusan proyek ini dipermudah, sehingga impian memiliki jembatan penghubung Pulau Bengkalis dan Daratan Sumatera dapat terwujud,” katanya.
Menanggapi pernyataan kritis dari anggota DPR RI Fraksi PKS asal Riau, Syahrul Aidi Maazat, Ardiansyah menyayangkan komentar tersebut, mengingat kerja keras Pemkab Bengkalis dan Pemprov Riau untuk mendapat dukungan pusat. Pemerintah daerah bertekad mewujudkan proyek ini yang diharapkan dapat menghubungkan masyarakat Pulau Bengkalis dengan lebih baik ke wilayah Sumatera, membuka akses ekonomi, dan memajukan pembangunan kawasan.
Sumber: riau24jam.com