PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kerinci mengamankan seorang pria berinisial FNE (36), yang diduga melakukan pemerasan terhadap sejumlah kepala desa dengan modus mengaku sebagai wartawan dan anggota organisasi masyarakat (ormas). Penangkapan dilakukan pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 17.30 WIB di kawasan Pasar Beringin, Kota Sungai Penuh.
Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan Kepala Desa Pelayang Raya, Kecamatan Sungai Bungkal, Supriadi, yang mengaku diancam oleh pelaku. Dalam laporannya, Supriadi menyebut pelaku meminta uang sebesar Rp5 juta dengan ancaman akan menyebarkan berita negatif terkait pengelolaan dana desa jika permintaan tidak dipenuhi.
Karena merasa tertekan, korban menyerahkan uang sebesar Rp3 juta kepada pelaku. Tak terima dengan perlakuan tersebut, Supriadi melapor ke Polres Kerinci.
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/57/V/2025/SPKT/POLRES KERINCI/POLDA JAMBI. Tim gabungan dari Opsnal Satreskrim, Unit Politik Sat Intelkam, dan Provos Polres Kerinci langsung bergerak dan berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan.
Kapolres Kerinci melalui Kasat Reskrim menjelaskan, selain Supriadi, tiga kepala desa lainnya dari Desa Lawang Agung dan Desa Permanti juga mengaku mendapat ancaman serupa dari pelaku.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain:
1 unit sepeda motor Honda Vario
1 unit ponsel merek Realme
Uang tunai Rp1.000.000
1 buah dompet
Saat ini, FNE telah diamankan di Mapolres Kerinci untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga tengah mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku dalam kasus serupa di wilayah lain.
Kasus ini diproses sesuai dengan Pasal 369 KUHP tentang pemerasan. Aparat kepolisian menegaskan komitmennya untuk menindak tegas segala bentuk penyalahgunaan profesi yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum.
0 Comments