Pembelian Seragam SMPN 2 Sungai Penuh Capai Rp730 Ribu, Ini Penjelasan Kepala Sekolah

PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH – Polemik mencuat di SMP Negeri 2 Sungai Penuh terkait pengadaan seragam sekolah bagi siswa baru. Sejumlah orang tua mengeluhkan mahalnya biaya pembelian seragam yang dinilai memberatkan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.

Dari informasi yang diperoleh, total biaya seragam mencapai Rp730 ribu per siswa. Rinciannya meliputi baju muslim satu stel sebesar Rp180 ribu, baju batik Rp130 ribu, baju olahraga Rp170 ribu, perlengkapan sekolah Rp60 ribu, lambang sekolah Rp10 ribu, serta tiga jilbab dengan total Rp180 ribu. Sementara itu, seragam nasional putih biru diberikan secara gratis oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan.

Keluhan pun datang dari sejumlah orang tua murid, yang merasa keberatan dengan tingginya pengeluaran di awal tahun ajaran. Mereka berharap pihak sekolah memberikan opsi yang lebih fleksibel.

Menanggapi hal ini, Kepala SMP Negeri 2 Sungai Penuh, Mulyadi, menegaskan bahwa pembelian seragam di koperasi sekolah tidak bersifat wajib.

"Kami tidak pernah mewajibkan orang tua siswa untuk membeli seragam di koperasi sekolah. Jika ingin membeli di luar, silakan saja, asalkan warna dan motifnya sesuai ketentuan sekolah. Tidak ada paksaan," tegas Mulyadi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, rabu (9/7/2025).

Ia juga menekankan bahwa pihak sekolah berusaha tetap fleksibel dalam hal pembayaran.

"Pembayaran di koperasi juga tidak harus lunas di awal. Cukup DP dulu, nanti jika seluruh baju sudah lengkap, baru dilunasi. Kami sangat memahami kondisi ekonomi masyarakat saat ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Mulyadi mengimbau agar masyarakat tidak salah paham dan tetap mengedepankan komunikasi.

"Yang terpenting adalah anak-anak bisa tetap bersekolah. Bahkan kalau ada seragam milik saudara atau keluarga yang masih layak pakai, kami justru mendukung itu. Jangan sampai gara-gara seragam, anak tidak sekolah," ujarnya.

Pihak sekolah juga membuka ruang dialog bagi orang tua yang ingin berdiskusi terkait pengadaan seragam, agar tidak terjadi kesalahpahaman lebih lanjut. ( FC)