PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH – SD 056/XI Kumun Mudik, Kecamatan Kumun Mudik, Kota Sungai Penuh, tengah menghadapi krisis serius. Akibat tidak adanya siswa baru yang mendaftar pada tahun ajaran 2025/2026 ini, sekolah tersebut terancam dibekukan. Mirisnya, beberapa ruang kelas di sekolah tersebut bahkan telah dialihfungsikan menjadi gudang tempat penyimpanan bangku belajar karena tidak terpakai.
Kondisi ini sontak menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Sungai Penuh, Hardizal. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam dan menilai bahwa situasi tersebut mencerminkan adanya masalah sistemik dalam dunia pendidikan dasar di Kota Sungai Penuh.
“Kondisi ini sangat menyedihkan. Tidak hanya soal jumlah siswa yang minim, tapi ini juga menyangkut masa depan pendidikan anak-anak kita. Kalau sampai satu sekolah terancam dibekukan, itu artinya dunia pendidikan kita sedang tidak baik-baik saja,” tegas Hardizal kepada awak media.
Hardizal menambahkan bahwa fenomena ini harus menjadi bahan evaluasi serius bagi Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kota Sungai Penuh. Ia meminta agar segera dilakukan kajian menyeluruh terhadap penyebab menurunnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SD 056/XI Kumun Mudik.
“Apakah karena fasilitas yang tidak memadai? Apakah karena kualitas pengajaran yang dianggap rendah oleh masyarakat? Atau ada faktor lain seperti distribusi sekolah yang tidak merata? Semua ini harus dijawab secara terbuka,” ujarnya.
Politisi yang dikenal vokal dalam isu pendidikan ini juga menyoroti adanya ruang kelas yang kini dijadikan gudang sebagai bukti nyata bahwa sekolah tersebut benar-benar tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Kita tidak boleh membiarkan satu per satu sekolah kehilangan fungsinya. Ruang kelas jadi gudang itu ironi. Harusnya diisi anak-anak yang belajar, bukan tumpukan kursi. Pemerintah harus hadir dan bertindak cepat,” pungkasnya.
Hardizal menegaskan, DPRD akan segera mengagendakan rapat kerja bersama Dinas Pendidikan untuk mencari solusi konkrit agar SD 056/XI Kumun Mudik bisa kembali berfungsi optimal dan tidak bernasib sama dengan sekolah-sekolah terpinggirkan lainnya.
0 Comments