PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH — Suasana haru dan penuh harapan mewarnai halaman Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sungai Penuh. Sebanyak sepuluh narapidana secara resmi menerima amnesti dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Penyerahan keputusan amnesti dilakukan langsung oleh Kepala Rutan Sungai Penuh, Sahat Parsaulian, yang menyampaikan pesan mendalam kepada para penerima.
“Amnesti ini adalah titik awal untuk membuka lembaran baru dalam kehidupan. Jadikan ini bukan sekadar hadiah kemerdekaan, tetapi juga amanah untuk membuktikan bahwa kalian mampu menjalani hidup yang lebih baik, bermartabat, dan berguna bagi sesama,” tegas Karutan dalam sambutannya.
Pemberian amnesti ini tidak sekadar simbol hukum, melainkan juga lambang kemenangan kemanusiaan—bahwa keadilan tidak selalu identik dengan hukuman, tetapi juga kesempatan untuk bangkit dan berubah. Sepuluh warga binaan yang menerima pengampunan negara ini telah menunjukkan perilaku baik serta keaktifan dalam berbagai program pembinaan yang dijalankan di dalam rutan.
Proses pemberian amnesti dilakukan melalui tahapan verifikasi ketat, mulai dari pemenuhan syarat substantif hingga administratif, sesuai dengan regulasi yang berlaku. Mereka yang terpilih merupakan pribadi-pribadi yang dinilai layak mendapatkan kesempatan kedua untuk kembali ke tengah masyarakat sebagai individu yang telah bertransformasi.
Pihak Rutan Sungai Penuh berharap bahwa momen ini tidak hanya menjadi titik balik bagi penerima amnesti, tetapi juga mampu menginspirasi seluruh warga binaan lainnya untuk terus berproses secara positif selama masa pembinaan.
Langkah ini juga menjadi bukti nyata komitmen Rutan Sungai Penuh dan jajaran Kementerian Hukum dan HAM dalam mendukung terciptanya sistem pemasyarakatan yang lebih humanis, progresif, dan berorientasi pada pemulihan.
0 Comments