-->

Iklan

Sebut Nama Hewan Ke Pekerja Bangunan, Pecat Fahrudin dari DPRD Menggema di Media Sosial

Fir Conet
Sunday, October 19, 2025, October 19, 2025 WIB Last Updated 2025-10-20T00:19:53Z


PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH — Publik kembali dikejutkan oleh perilaku tidak pantas yang dilakukan anggota DPRD Kota Sungai Penuh dari Fraksi Partai Golkar, Fahrudin. Dalam sebuah video yang kini viral di media sosial, terlihat Fahrudin melontarkan kata-kata kasar dengan menyebut nama hewan kepada para pekerja bangunan yang sedang melakukan pembongkaran di kawasan Pasar Beringin.


Ujaran yang dianggap tidak beretika dan merendahkan martabat sesama manusia itu langsung menimbulkan gelombang kemarahan di tengah masyarakat. Banyak warga menilai tindakan seorang wakil rakyat seharusnya menjadi teladan dan contoh sikap santun, bukan malah memperlihatkan arogansi di hadapan rakyat kecil yang sedang bekerja mencari nafkah.


Video berdurasi singkat tersebut kini beredar luas di berbagai platform media sosial, memicu reaksi keras dan kecaman tajam dari warganet. Kolom komentar di sejumlah akun media lokal dipenuhi seruan agar Partai Golkar segera mengambil tindakan tegas terhadap Fahrudin. Publik menilai, ucapan kasar tersebut tidak hanya mencoreng nama baik pribadi yang bersangkutan, tetapi juga merusak citra lembaga DPRD dan nama besar Partai Golkar di mata masyarakat.


Sejumlah aktivis, tokoh masyarakat, hingga kalangan adat turut angkat bicara. Mereka menilai tindakan Fahrudin sebagai bentuk pelanggaran etika berat yang tak bisa ditoleransi. “Seorang wakil rakyat semestinya menjaga tutur kata. Kalau sudah seperti ini, berarti dia tidak layak lagi duduk di kursi dewan.


Desakan pemecatan terhadap Fahrudin kini makin menggema, baik di dunia nyata maupun media sosial. Masyarakat menuntut agar kasus ini tidak sekadar diselesaikan dengan permintaan maaf, melainkan harus ada sanksi tegas dan nyata sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik.


Banyak pihak mengingatkan bahwa petinggi Partai Golkar, baik di tingkat daerah maupun pusat, harus segera turun tangan. Jangan sampai sikap diam atau lambannya respon partai justru membuat masyarakat semakin murka dan kehilangan kepercayaan. Golkar harus membuktikan diri sebagai partai besar yang berintegritas, bukan tempat berlindung bagi oknum yang mempermalukan partai.


Publik kini menunggu langkah resmi dari DPD Partai Golkar Kota Sungai Penuh maupun pimpinan DPRD untuk menindaklanjuti kasus ini. Jika tidak ada tindakan konkret dalam waktu dekat, dikhawatirkan kemarahan masyarakat akan semakin meluas.


Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi semua pejabat publik bahwa setiap ucapan dan sikap akan selalu berada dalam sorotan rakyat. Jabatan adalah amanah, bukan kekuasaan untuk merendahkan orang lain.

Komentar

Tampilkan

  • Sebut Nama Hewan Ke Pekerja Bangunan, Pecat Fahrudin dari DPRD Menggema di Media Sosial
  • 0

Terkini