PORTALBUANA.ASIA, KERINCI – Ratusan warga Desa Lubuk Paku, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi di area operasional PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) atau PLTA, Rabu (5/11). Aksi ini menjadi luapan kekecewaan masyarakat atas dampak negatif yang mereka rasakan sejak beroperasinya bendungan PLTA yang dinilai telah mengganggu kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan warga sekitar.
Sejak pagi hari, gelombang massa terus berdatangan menuju lokasi. Hampir seluruh warga Desa Lubuk Paku ikut turun, membawa spanduk dan poster bertuliskan berbagai tuntutan keadilan. Suara orasi menggema, menyerukan agar PT KMH tidak abai terhadap penderitaan warga akibat proyek bendungan tersebut.
Warga mengungkapkan, sejak pembangunan dan pengoperasian bendungan PLTA, berbagai masalah mulai muncul dan mengganggu keseharian mereka. Di antaranya:
1. Hilangnya mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada sungai, seperti mencari ikan dan hasil alam lainnya.
2. Hilangnya sumber air alami, yang selama ini menjadi kebutuhan utama untuk minum dan memasak.
3. Hilangnya tempat mandi dan mencuci, yang selama ini membantu warga menghemat biaya air bersih.
4. Munculnya genangan air dan tumpukan sampah, yang menimbulkan penyakit kulit seperti gatal-gatal dan alergi, terutama pada anak-anak.
5. Dampak lanjutan terhadap lingkungan dan kesehatan, yang dikhawatirkan akan semakin parah jika tidak segera ditangani.
Salah satu tokoh masyarakat sekaligus anggota Organisasi Pemantau Keuangan Negara (PKN), Amri P., menegaskan bahwa aksi tersebut bukanlah bentuk penolakan terhadap pembangunan, melainkan tuntutan agar perusahaan bertanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan.
“Kami tidak menolak pembangunan. Tapi kami menuntut keadilan. Karena akibat bendungan ini, warga kehilangan sumber air, kehilangan pekerjaan, bahkan kehilangan ruang hidup mereka sehari-hari,” tegas Amri di hadapan ratusan massa aksi.
Amri juga mendesak agar manajemen PT KMH segera turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi warga terdampak dan mencari solusi yang nyata serta manusiawi.
Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan aparat keamanan dari Polres Kerinci, TNI, serta petugas keamanan perusahaan tampak bersiaga di lokasi. Mereka mengawal jalannya aksi agar tetap berlangsung damai dan mencegah terjadinya kericuhan.
Hingga siang hari, aksi berlangsung kondusif. Masyarakat berharap agar pihak perusahaan dan pemerintah daerah segera merespons tuntutan mereka. Warga menegaskan, keberadaan PLTA seharusnya membawa manfaat bagi masyarakat sekitar bukan malah menambah beban dan penderitaan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT KMH/PLTA belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan warga Desa Lubuk Paku. (WN)
