-->

 


Iklan

Dugaan Laporan Staf Desa Dinilai Hanya Modus Pemerasan terhadap Kades Bengkolan Duo dan Bendahara

Fir Conet
Sunday, December 28, 2025, December 28, 2025 WIB Last Updated 2025-12-28T15:32:45Z



PORTALBUANA.ASIA, KERINCI – Kepala Desa Bengkolan Duo, kecamatan gunung tujuh, Kabupaten Kerinci, Anton Hidayat, bersama Bendahara Desa, diduga menjadi korban pemerasan yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan aparat penegak hukum. Dugaan pemerasan tersebut disinyalir melibatkan orang suruhan salah seorang staf desa, dengan modus memanfaatkan laporan dugaan penyalahgunaan keuangan desa.


Kepada awak media, Anton Hidayat mengungkapkan bahwa dirinya dan Bendahara Desa merasa diteror dan ditekan secara psikis setelah adanya laporan yang dibuat oleh staf desa terhadap kepemimpinannya. Tak lama setelah laporan itu mencuat, Anton mengaku menerima sejumlah panggilan telepon dari dua nomor tidak dikenal.


“Penelpon tersebut mengaku sebagai pihak dari Kejaksaan Tinggi Jambi dan meminta sejumlah uang damai agar laporan yang ditujukan kepada saya dan Bendahara Desa tidak dilanjutkan proses hukumnya,” ungkap Anton.


Atas kejadian tersebut, Anton menduga kuat bahwa penelpon tersebut bukanlah aparat penegak hukum yang sah, melainkan orang suruhan staf desa yang selama ini diduga tidak menyukai kepemimpinannya dan berupaya menjatuhkannya melalui cara-cara tidak terpuji.


“Dengan adanya dua alat bukti berupa rekaman percakapan, saya akan melaporkan kejadian ini secara resmi kepada pihak berwajib. Saya meminta agar kasus ini diusut tuntas, termasuk dugaan keterlibatan staf desa sebagai dalang di balik pemerasan ini,” tegas Anton.


Anton juga membantah keras tuduhan penyalahgunaan keuangan desa yang dialamatkan kepadanya dan Bendahara Desa. Menurutnya, laporan tersebut tidak berdasar dan hanya dijadikan alat untuk menekan serta memeras dirinya.


“Saya tidak pernah melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan. Jika memang ada proses hukum yang sah, saya siap menghadapinya secara terbuka dan bertanggung jawab,” ujarnya.


Hal senada disampaikan Bendahara Desa Bengkolan Duo. Ia mengaku turut menerima panggilan telepon serupa dan merasa sangat terganggu dengan tindakan intimidasi yang dialaminya.


“Kami hanya berupaya menjalankan tugas dan amanah sebagai perangkat desa sesuai aturan. Namun justru dijadikan sasaran pemerasan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Bendahara Desa.


Peristiwa ini pun menuai reaksi dari masyarakat Desa Bengkolan Duo. Warga mengecam keras tindakan pemerasan tersebut dan meminta aparat penegak hukum segera turun tangan untuk mengungkap pelaku sebenarnya.


“Kami tidak ingin kepala desa dan perangkat desa kami diperlakukan seperti ini. Jika ada masalah, tempuh jalur hukum yang benar, bukan dengan cara memeras,” ungkap salah seorang warga.


Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak Kejaksaan Tinggi Jambi belum memberikan keterangan resmi terkait adanya oknum yang mengaku sebagai bagian dari institusi tersebut. Kepala Desa Bengkolan Duo dan Bendahara Desa berharap aparat penegak hukum dapat segera mengusut tuntas kasus ini agar tidak menimbulkan keresahan berkepanjangan di tengah masyarakat.

Komentar

Tampilkan

  • Dugaan Laporan Staf Desa Dinilai Hanya Modus Pemerasan terhadap Kades Bengkolan Duo dan Bendahara
  • 0

Terkini