PORTAL BUANA NEW, SUNGAI PENUH. Terkait permasalahan WC Terminal Tanjung Bajure di duga telah di jual Hafis yang menerima uang sebesar 8,500.000 ( delapan juta lima ratus ribu rupiah ) dari Dodi, hal ini di bantah Hafis tidak benar WC Terminal sudah di jual.
Dimana sebelumnya dari media ini telah memberitakan tentang " WC Terminal Milik Pemerintahan Kota Sungai Penuh Diduga Dijual Hafis" hingga menjadi sorotan di kalangan masyarakat
Merasa tidak benar kalau dirinya diduga telah menjual WC Terminal, Hafis mendatangi awak media ini menceritakan Kebenaran Kronologis sebenarnya.
Dalam konfirmasi Hafiz mengatakan " Apa yang di tuduhkan terhadap saya itu tidak benar, Saya tidak ada menjual WC yang ada di terminal pasar Tanjung bajure milik pemerintahan. Sudah jelas milik negara mana mungkin saya menjualnya.
Saya memang sudah di beri tugas oleh dinas perhubungan secara Resmi dengan Surat Perintah Tugas ( SPT ) terhitung pada bulan Maret hingga 31 Desember 2022
Namun sejak SPT saya terima untuk menjaga WC, saya sendiri belum berani untuk mengambil alih menjaga WC dari petugas WC yang lama, kalau saya ambil alih langsung sudah pasti akan ribut karena petugas yang lama masih di tugaskan menjaga ." Ujar Hafiz.
Selanjutnya Hafiz mengatakan " adanya penjaga WC yang lama masih bertugas untuk menjaga, untuk menghindari keributan saya pun menunggu sampai ada serah terima dengan petugas yang lama Dodi .
Agar tidak terjadi keributan Dodi penjaga yang lama ambil inisiatif biar dia tetap menjaga WC dan saya di kasih Uang sebesar 8,500.000 selama satu tahun sesuai masa Tugas saya menjaga WC, sementara setoran ke dinas perhubungan untuk PAD Dodi yang bayar 1 juta sebulan
Dodi menyerahkan uang tersebut sama saya bukan berarti saya menjual WC, hanya keuntungan dari WC selama 1 tahun yang saya terima. Itu sudah ada kesepakatan sama Dodi ." Tutup Hafiz.
Hal senada Dodi saat di konfirmasi mengatakan " benar saya sudah mengasih uang sama Hafiz sebesar 8,500,000. Rupiah. Uang tersebut hanya untuk hasil selama Setahun. Bukan berarti Hafiz menjual WC kepada saya.
Sementara untuk setroan ke dinas perhubungan sebagai PAD saya yang setor sebesar 1 juta satu bulan. Setahun 12 juta. Tidak ada kaitan lagi sama Hafiz. Itu pun di ketahui dinas kalau kesepakatan saya dengan Hafiz. " Ujar Dodi
Selanjutnya Dodi menjelaskan" Setoran untuk bulan januari sampai April ke dinas perhubungan sebagai PAD sudah saya serahkan sebesar 4.Juta Rupiah. Untuk setoran bulan mei langsung di minta sama Kasi uptd terminal dan parkir. Nova Ariandi. sebesar 1 juta rupiah.
Namun membuat saya kecewa setelah saya serahkan Setoran Ke dinas perhubungan. Setelah lebaran WC di tutup. Padahal saya sudah serahkan Setoran untuk PAD ke dinas perhubungan." Tutup Dodi
Penutupan WC Terminal lebih kurang satu bulan membuat pemilik toko dan masyarakat yang berada di sekitar Terminal mengeluh. Tidak ada tempat untuk buang Air sehingga harus mencari tempat untuk buang air.
Hal ini di sampaikan Zal salah seorang pemilik toko " selama WC Terminal tutup kami hendak buang air kecil maupun air besar terpaksa harus pulang kerumah.
Yang sangat kasihan masyarakat yang datang dari luar saat berada di terminal tidak bisa menahan kalau sudah kebet. Mau di buang kemana. Mau tidak mau harus di tahan sambil mencari WC yang lain.
Saya berharap untuk pemerintah agar WC di terminal untuk dapat di buka kembali. Apa pun permasalahan bisa di selesaikan dengan kepala dingin tidak harus WC ditutup. " Tutup zal. ( FC)
FOLLOW THE PORTAL BUANA ASIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow PORTAL BUANA ASIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram