Hal itu dipublikasikan dalam sebuah penelitian berjudul "Association of Sugar-Sweetened, Artificially Sweetened, and Unsweetened Coffee Consumption With All Cause and Cause-Specific Mortality" (Annals of Internal Medicine, 31/5/2022).
Peneliti menganalisis informasi demografis, gaya hidup, dan pola diet.
Christina Wee selaku editor jurnal ilmiah tersebut, seperti dikutip di laman media New York Times, Rabu (1/6/2022) mengatakan bahwa penelitian itu bersifat observational.
"Mungkin ada faktor gaya hidup lain yang berkontribusi terhadap risiko kematian yang lebih rendah kepada orang-orang yang minum kopi, seperti diet sehat dan rutin olahraga," pungkas Christina.
Demikian dijelaskan oleh Eric Goldberg selaku profesor klinis di N.Y.U. Grossman School of Medicine, sifat antioksidan pada kopi menjadi jawaban terhadap penelitian itu.
"Sifat antioksidan dapat mencegah dan menunda kerusakan sel," tutur Eric lewat berita New York Times, Rabu (1/6/2022). (Sumber: Js)
FOLLOW THE PORTAL BUANA ASIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow PORTAL BUANA ASIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram