PORTALBUANANEW.COM, SUNGAI PENUH. pembelian BBM bersubsidi menggunakan aplikasi mypertamina yang telah di terapkan untuk wilayah sungai penuh dan kabupaten kerinci, menimbulkan polemik di tengah masyarakat, pasalnya untuk mendapatkan BBM harus menunggu antrian panjang.
Aplikasi mypertamina yang bisa digunakan untuk masyarakat yang sudah terdaftar dan terifikasi, pembelian BBM subsidi jenis pertalite di batasi sabanyak 40 liter satu kali pengisian. Dalam sehari
Dalam menggunakan aplikasi mypertamina, pemilik mobil yang sudah terdaftar dengan nomor polisi dan STNK dapat melakukan pembelian sehari satu kali pengisian 40 liter. Namun Anehnya Nomor polisi yang terdaftar bisa digunakan di SPBU lain melakukan pengisian di mobil yang lain bukan pemilik nomor tersebut.
Hal ini di alami Andri pemilik mobil BH 1788 RR sudah terdaftar di Aplikasi Mypertamina ingin mengisi BBM bersubsidi, di SPBU pelayang Raya, saat di lakukan pengecekan oleh petugas, Nomor pol tersebut ternyata sudah ada yang menggunakan.
Andri dengan nada kesal menjelaskan" selama mobil saya terdaftar di Aplikasi Mypertamina, belum pernah mengisi BBM bersubsidi, yang jadi mengherankan, pada saat saya ingin mengisi BBM bersubsidi setelah di lakukan pengecekan nomor polisi mobil saya melalui mesin dari SPBU yang sudah terhubung langsung ke Pertamina, nomor polisi mobil saya ternyata sudah ada yang menggunakan. Saya pun tidak dibenarkan untuk mengisi lagi.
Saya tidak bisa menyalahkan petugas SPBU Pelayang raya. Mereka hanya menjalani aturan dari pertamina, yang menjadi pertanyaan saya dan mengherankan kenapa bisa nomor polisi mobil saya bisa digunakan tanpa membawa mobil yang saya gunakan? Ujar Andri.
Hal yang sama di alami Alamsyah sopir angkutan barang, dengan nada kesal mengatakan kalau dirinya 1 hari yang lalu Rabu 14/9 Sore mengisi BBM solar di kota jambi,
sesampai di kota sungai penuh, Kamis 15/9/2022 malam sekira jam 21.00 wib Alamsyah mengisi BBM di SPBU pelayang raya. Namun setelah di cek petugas SPBU, nomor polisi Mobil Sudah ada yang menggunakan melakukan pengisian solar sebanyak 81 L hari ini.
Tidak terima dan merasa kesal karena nomor polisi mobil sudah digunakan mengisi BBM 81 liter, Alamsyah ngotot kalau dirinya tidak ada melakukan pengisian solar Kamis. Dirinya hanya mengisi BBM saat di Jambi Rabu sore berangkat ke sungai penuh.
Kekesalan Alamsyah tidak terbendung tetap memaksa petugas SPBU untuk pengisian BBM solar. karena dirinya harus berangkat lagi ke Jambi untuk angkut muatan. Sementara Solar yang tersisa di mobil tidak mencukupi sudah di garis merah / res.
Terkait Penggunakan aplikasi mypertamina yang telah diberlakukan seluruh SPBU sungai penuh dan kabupaten kerinci, dari informasi masyarakat yang sudah melakukan pengisian di kota Jambi juga Sumbar, untuk pengisian BBM tidak menggunakan aplikasi dan tidak serumit pengisian di sungai penuh
Hal ini diungkap melalui komentar akun Facebook Ahy dear "Di kota jambi ngak segitu nya pakai aplikasi pegawai SPBU cukup catat plat nomor sm brp pengisian. Hal senada di sampaikan akun Facebook fransizca " 2 Hari yang lalu aku ke bukit tinggi, 2x isi minyak pertalite di SPBU bukit tinggi dan muara labuh tidak pakai aplikasi my Pertamina. Mungkin petugas SPBU nya lupa atau mungkin memang tidak wajib pakai aplikasi my Pertamina. Ini real ya
Merasa penasaran awak media ini mencoba menghubungi salah satu keluarga dekat di Jambi. Apa yang di sampaikan Akun Facebook Ahy Dear melalui komentar, pembelian BBM bersubsidi di kota Jambi memang benar tidak menggunakan aplikasi.
Pemberlakukan menggunakan aplikasi mypertamina untuk pembelian BBM bersubsidi di sungai penuh menjadi tanda tanya. Pasalnya kota Jambi sebagaimana yang disampaikan Ahy dear melalui Facebook juga keluarga awak media berdomisili di kota jambi yang sudah di hubungi untuk pembelian BBM bersubsidi tidak menggunakan aplikasi. Juga tidak di batasi untuk pembelian. ( FC)
