Wartawan PORTAL BUANA ASIA Hanya Nama nya yang tercantum dalam Box Redaksi dan Dibekali Kartu Pers & Surat Tugas -->

Selasa, 30 April 2024

Pimpinan Majelis Tabligh dan Tarjih PWM Jatim Usulkan Baitul Mal di Smamuga Tulangan

Pimpinan Majelis Tabligh dan Tarjih PWM Jatim Usulkan Baitul Mal di Smamuga Tulangan

Pimpinan Majelis Tabligh dan Tarjih PWM Jatim Drs H Musyafaq memberikan mengisi kajian rutin Bulanan Gukar Smamuga Tulangan Pekan Lalu  (Foto Zulkifli/PORTALBUANANEWS.COM)

Sidoarjo, Pengurus Majelis Tabliqh dan Tarjih PWM Jawa Timur Drs. Musyafak mengusulkan SMA Muhammadiyah 3 (Smamuga) Tulangan agar memiliki uang cadangan dalam bentuk Baitul Mal. Dengan adanya Baitul Mal, bisa membantu menyelesaikan persoalan warga sekolah, pertama menyelesaikan SPP siswa yang menunggak, kedua untuk menyelesaikan guru yang kecantol  hutang Bank berjalan


 “saya minta Kepala Sekolah agar sekolah ini punya uang cadangan,., “Ini namanya urip-uripi yang tidak mampu, jelas Ustadz yang mengaku Mantan guru Bahasa Inggris SMP Muhammadiyah 4 Bubutan Surabaya dalam pengajian rutin guru SMA Muhammadiyah 3 Tulangan pekan lalu 27/1 di Masjid Jihadul Fitrah Smamuga.
Dikatakan, sebagai contoh di Pasuruan dirinya sudah membentuk Baitul Mal di tiga lembaga Masjid termasuk Sekolah. Setiap Masjid ditanam modal pokok 10.000.000,-, sekarang Alhamdulillah sudah berjalan dan berhasil terkumpul dana sebesar 30.000.000,- dan sudah banyak membantu menyelesaikan persoalan ekonomi jamaah, “terangnya.


Dijelaskan dalam pengelolaan Baitul Mal di sekolah, pinjaman kepada guru nyaris tidak berbunga, tapi hanya berlaku Infak dan shadaqoh. Jadi pihak yang meminjam, jika mereka belum mampu membayarnya tidak dibebankan sebagai hutang apalagi bunga.

Guru dan Karyawan tampak semangat mengikuti Kajian Rutin Bulanan bersama Drs H Musyafaq dari PWM Jatim (Foto Zulkifli/PORTALBUANANEWS.COM)

 “Bahkan jika yang berhutang ghorimin tidak mampu membayar hutangnya hingga Idul Fitri, boleh menerima zakat fitrah, intinya di baitul mal ini kita saling tolong menolong,”terangnya.


Kemudian yang kedua lanjutnya, sekolah harus punya cash flow (arus kas yang memperlihatkan laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan dalam periode tertentu) terutama untuk berqurban. Sehingga para guru dan karyawan Smamuga otomatis bisa rutin berqurban setiap tahunnya, sehingga sambil beribadah juga hasil dari daging qurban dapat dinikmati seluruh warga sekolah, “ini namanya hidup-hidupkan bagi yang tidak mampu, “ujar Tokoh senior Muhammadiyah itu menimpali.


Selain itu, Musyafak juga menjelaskan kemuliaan ka’bah yang terdiri dari empat sudut. Memiliki makna mempersatukan arah kiblat orang-orang yang datang dari seluruh penjuru negeri, baik arah barat, timur, utara dan selatan. 


Kedua, Ka’bah disebut juga dengan baitul harom rumah tempat ketenangan, siapapun yang menatap yang dikelilingi masjid harom pasti hatinya merasakan ketenangan. Seperti yang dijelaskan dalam surat almaidah ayat 97 yang berbunyi : 


۞ جَعَلَ اللّٰهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيٰمًا لِّلنَّاسِ وَالشَّهْرَ الْحَرَامَ وَالْهَدْيَ وَالْقَلَاۤىِٕدَ ۗذٰلِكَ لِتَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۙ وَاَنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Allah telah menjadikan Ka‘bah, rumah suci itu sebagai pusat kegiatan (peribadatan dan urusan dunia)229) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan haram, hadyu (hewan kurban) dan qalā’id (hewan kurban yang diberi kalung). Yang demikian itu agar kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa pun yang ada di langit dan apa pun yang ada di bumi dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Guru dan Karyawan Tampak serius mengikuti Pengajian rutin Bulanan di masjid Jihadul Fitrah Smamuga Tulangan

Ketiga, Ka’bah dimaknai sebagai tempat berdiri dan berkumpulnya manusia untuk tawaf. Saat di Ka’bah, kita diperintah Allah untuk ta’waf sebanyak tujuh kali, mengandung makna filosofi yakni dalam berusaha jangan pernah menyerah. Harus siap jatuh bangun dan tidak boleh putus asa, “tambahnya.


Keempat, Ka’bah disebut rumah atau tempat suci yang mulia, bukan dimaksud rumahnya Allah SWT. Tapi sebagai simbol tempat suci, untuk itu sebagai pengunjung rumah dan tanah suci diri kita harus suci terlebih dahulu dari perbuatan yang dilarang dari Allah SWT, termasuk membawa harta dari hasil yang haram ke Mekkah, “tukas Ustadz yang lancar berbahasa Inggris dan Arab itu. 


Sementara itu, Kepala Sekolah Muhammmadiyah 3 Tulangan Hartatik SPd saat dihubungi beberapa waktu lalu mengaku berjanji akan berusaha segera mewujudkan Baitul Mal di sekolah yang dipimpinnya. “Insya allah dalam waktu dekat ini kita akan bentuk Baitul Mal di Smamuga,“Ucap Kepsek Perempuan yang tegas itu (*)
Penulis : Zulkifli
Editor :

Print Friendly and PDF

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 PORTAL BUANA ASIA | All Right Reserved