Oleh: KURNIADI ARIS,SH.MH.MM Praktisi dan Akademisi Hukum PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH . Kota sungai penuh adalah kota yang asri dengan ud...
Oleh: KURNIADI ARIS,SH.MH.MM
Praktisi dan Akademisi Hukum
PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH. Kota sungai penuh adalah kota yang asri dengan udara yang sejuk danPublik dan Netizen kota yang ramah polusi ini sekarang dikejutkan dengan kampanye-kampanye hitam yang pasti di kerjakan oleh orang yang berhati hitam untuk mencoreng hati penduduknya yang putih dan menenggelamkan kota sungai penuh sebagai kota rawan Pilkada akibat perbuatannya melakukan kampanye hitam dengan segala macam propaganda untuk memberi noda hitam dalam tahapan kampanye di kota yang hijau ini.
Kenyataannya pada tahapan kampanye Pilakda di Kota Sungai Penuh yang sedang berlangsung, banyak sekali ditemukan akun abal-abal di media sosial mulai dari Facebook, Tik Tok , bahkan yang teranyar beredar tabloid keren yang di camapakkan di jalanan agar di baca oleh publik, kesemuanya menyuguhkan kampanye hitam (Balck Campaign) sungguh ini jauh panggang dari api untuk mencerdaskan masyarakat dalam berdemokrasi.
Kita tidak boleh lupa bahwa Kota Sungai Penuh berdasarkan data Bawaslu termasuk kota rawan PILKDA kualitas demokrasi kita masih rendah secra nasional. Namun masih ada oknum-oknum yang berbuat negatif dengan membuat akun-akun palsu lalu meneyebarkan berita kebencian,fitanh alias kampanye hitam seakan-akan tidak rela masyarakat menjadi pemilih yang cerdas.
Mereka ini entah sindikat yang jelas mereka adalah orang yang tidak gentelment dan terbukti membuat keruh dan merusak pesta demokrasi/pesta rakyat di Pilkada saat ini, apakah kita tidak malu dengan rendahnya kualitas demokrasi kita dan apakah juga tidak ingin kota ini keluar dari zona hitam kerawanan Pilkada, tentu jawabannya kita ingin menjadi kota yang kualitas demokrasinya baik, bahkan menjadi kota percontohan di nusantara (pilot project).
Ketika masih zaman “kuda gigit besi” barangkali masyarakat bisa dibodoh-bodohi dengan ifrmasi -informasi yang tidak bertanggung jawab, namun sekarang sekarang zamannya sudah “kuda gigit keju”,
Masyarakat sudah cerdas tidak butuh berita negatif alias Hoaks yang pembuat beritanya saja tidak berani menampilkan jati dirinya apalagi mempertanggung jawabkan berita-beritanya. Sudah saatnya publik dan netizen Kota Sungai Penuh tidak terprovokasi dan tidak mengacuhkan akun-akun abal-abal di media sosial yang beritanya penuh, kebencian, fitnah, bin tidak ilmiah serta tidak ada data dan narasinya yang dungu baik di Tik Tok, FB, dan lain lain.
Untuk kampanye calon Walikota publik butuh adu visi, misi dan program kerja para kandidat walikota sebagaimana yang di atur dan dimanahkan dalam PKPU nomor 13 tahun 2024, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang mencerdaskan, mencerahkan dan kelak publik bisa menagih janji-janji kampanye kandidat jika terpilih. Publik butuh cara-cara yang terhormat untuk jabatan yang terhormat. Bukan berita hoaks ataupunkampanye hitam oleh hati-hati yang hitam, sebab kata-kata yang kotor hanya keluar dari hati-hati yang kotor.