PORTALBUANA.ASIA, KERINCI – Pemadaman listrik yang terjadi secara berkala di wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh belakangan ini menuai sorotan tajam dari masyarakat. Insiden robohnya salah satu tower jaringan listrik di kawasan Muara Emat diduga menjadi pemicu utama, meski penyebab pastinya masih dipertanyakan.
Masyarakat menilai, robohnya tower tersebut tidak masuk akal jika hanya disebabkan oleh angin. Pasalnya, angin kencang sebelumnya tidak pernah menyebabkan kerusakan serupa.
“Selama ini angin kencang tidak pernah menyebabkan tower roboh, tapi kali ini, angin yang tidak begitu kencang justru dikatakan sebagai penyebab. Ini jelas mengundang tanda tanya,” ujar salah seorang warga Kerinci yang mengeluhkan pemadaman tersebut.
Ia juga mempertanyakan aspek teknis dalam pembangunan tower tersebut. Menurutnya, dalam proyek vital seperti ini, seharusnya ada perencanaan matang terkait kekuatan konstruksi terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Saat pembangunan, apakah tidak ada konsultan yang memikirkan daya tahan tower terhadap angin? Logikanya, infrastruktur penting seperti ini harus dibangun dengan standar keamanan tinggi,” tambahnya.
Di tengah kondisi ini, muncul pula spekulasi publik yang mengaitkan pemadaman listrik dengan rencana operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci yang disebut-sebut akan segera beroperasi.
Warga berharap, pemadaman listrik yang telah merugikan aktivitas masyarakat dan ekonomi lokal ini segera mendapatkan penanganan serius dari pihak terkait.
“Kami sebagai pelanggan yang selalu taat membayar tagihan listrik PLN, tentu ingin mengetahui penyebab sebenarnya. Kami juga meminta agar kejadian ini diusut tuntas demi kepentingan masyarakat luas,” pungkasnya.
0 Comments