Breaking News

Peran Seorang Polisi bagi Masyarakat dan Keluarga: Power Is For Service





PORTALBUANA.ASIA, ARTIKEL Di balik seragam dan lambang kewenangan yang melekat, seorang polisi sejatinya adalah pelayan masyarakat dan pelindung bagi keluarga. Kalimat “Power Is For Service” menjadi prinsip yang seharusnya menjiwai setiap langkah pengabdian seorang aparat penegak hukum. Kekuatan dan wewenang yang dimiliki bukan untuk ditakuti, melainkan untuk digunakan secara bijak dalam memberikan rasa aman, keadilan, dan keteladanan.

Polisi bukan hanya bertugas menangkap pelaku kejahatan. Lebih dari itu, polisi adalah sosok yang hadir dalam denyut kehidupan masyarakat — menjaga ketertiban, memediasi konflik, serta menjadi sumber informasi dan edukasi hukum. Dalam situasi darurat, masyarakat menggantungkan harapan kepada polisi. Dalam perayaan hari besar atau kegiatan sosial, polisi turut menjaga agar suasana tetap aman dan kondusif. Ketika masyarakat merasa takut, polisi diharapkan mampu menjadi sosok yang menenangkan.

Melalui pendekatan humanis, polisi bisa merangkul warga bukan hanya sebagai subjek hukum, tetapi sebagai mitra dalam membangun ketertiban bersama. Di sinilah pentingnya semboyan “Power Is For Service” diterapkan: kekuasaan yang dimiliki harus menjelma menjadi tindakan nyata yang melindungi, bukan menindas.

Tak jarang, pekerjaan sebagai polisi menuntut waktu dan energi yang besar. Namun, di balik itu, seorang polisi juga adalah kepala keluarga, orang tua, dan panutan di rumah. Di sinilah peran ganda seorang polisi diuji — bagaimana ia bisa menyeimbangkan tugas profesional dengan tanggung jawab domestik.

Seorang polisi yang mampu menerapkan nilai disiplin, keadilan, dan empati di lingkungan kerja, akan membawa nilai-nilai itu pula dalam mendidik anak-anak dan menjaga keharmonisan keluarga. Sebaliknya, keluarga yang harmonis menjadi sumber kekuatan moral bagi polisi dalam menghadapi tekanan di lapangan.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tak hanya menilai polisi dari tindakannya di jalan, tapi juga dari sikap dan integritas yang ditampilkan. Oleh karena itu, menjadi polisi adalah menjadi teladan. Setiap keputusan, perkataan, dan perilaku mencerminkan nilai-nilai institusi kepolisian.

Ketika seorang polisi menjunjung tinggi etika, tidak menyalahgunakan kekuasaan, dan tetap rendah hati, maka citra kepolisian akan terangkat. Inilah wujud nyata dari prinsip Power Is For Service — bahwa kekuasaan sejati bukanlah dominasi, tetapi dedikasi.

Menjadi polisi bukan sekadar pekerjaan, tetapi panggilan hidup. Kewenangan yang diberikan negara harus digunakan sebaik-baiknya untuk melayani masyarakat dan menjaga keutuhan keluarga. Dalam dunia yang penuh tantangan ini, semboyan Power Is For Service mengingatkan kita bahwa kekuatan yang dimiliki hanya akan bermakna bila digunakan untuk kebaikan. Karena pada akhirnya, pelayanan yang tulus adalah bentuk kekuatan yang paling mulia.

Penulis firman conet 

0 Comments

© Copyright 2022 - PORTAL BUANA ASIA