PORTALBUANA.ASIA, KERINCI — Seorang perempuan berinisial MS, warga Desa Bumbun Duri, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, tengah menjadi sorotan publik. Ia diduga mengunggah konten bermuatan fitnah, ujaran kebencian, dan provokasi melalui akun TikTok miliknya yang bernama Milda Susmiati.
Video yang beredar luas di platform media sosial tersebut dinilai mengandung unsur adu domba serta mencemarkan nama baik seorang warga berinisial A, tanpa konfirmasi atau izin dari pihak yang bersangkutan. Unggahan tersebut memicu reaksi keras dari warganet dan menimbulkan keresahan, khususnya bagi korban.
Mengetahui dirinya menjadi objek dalam konten tersebut, korban A telah mencoba menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Ia menghubungi keluarga MS dan meminta agar video segera dihapus serta disertai permintaan maaf secara terbuka.
“Upaya damai sudah kami lakukan. Kami minta videonya dihapus dan pelaku menyampaikan permintaan maaf secara terbuka,” ujar korban saat ditemui awak media, Sabtu (2/8/2025).
MS diketahui telah menghapus video yang bersangkutan. Namun, hingga berita ini diturunkan, korban mengaku belum menerima permintaan maaf, baik secara langsung maupun terbuka, dari pihak terlapor.
“Karena tidak ada itikad baik dari yang bersangkutan, saya akan membawa kasus ini ke ranah hukum dan segera membuat laporan ke Polres Kerinci,” tegas korban.
Ia menyatakan bahwa langkah hukum ini diambil sebagai bentuk perlindungan atas nama baiknya, serta untuk menegakkan aturan hukum dalam ruang digital yang kini semakin bebas namun rentan disalahgunakan.
“Kita hidup di negara hukum. Jika merasa dirugikan, sudah sewajarnya kita menempuh jalur hukum agar ada efek jera dan keadilan ditegakkan,” tambahnya.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak MS belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan yang dialamatkan kepadanya. Tim redaksi masih berupaya menghubungi yang bersangkutan dan akan terus mengikuti perkembangan kasus ini.
