PORTALBUANA.ASIA, KERINCI – Suasana penuh semangat menyelimuti tepian air Desa Koto Kapeh, Kamis (4/9/2025). Kepala Desa Koto Kapeh, Awaluddin, bersama Camat Siulak, Sutan Nurman, menebarkan ribuan bibit ikan Nila Gift ke delapan kerambah jaring apung (KJA). Bukan sekadar kegiatan rutin, langkah ini menjadi simbol nyata ikhtiar membangun ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Dengan wajah optimis, Kades Awaluddin menyampaikan bahwa setiap bibit ikan yang dilepaskan membawa doa dan harapan baru bagi warganya.
“Setiap bibit ikan yang kami tebarkan adalah simbol harapan. Harapan agar anak-anak desa tumbuh sehat tanpa kekurangan gizi, harapan bagi masyarakat untuk menambah penghasilan, dan harapan agar Desa Koto Kapeh turut berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujarnya penuh semangat.
Camat Siulak, Sutan Nurman, turut memberikan dukungan penuh. Ia menilai langkah Desa Koto Kapeh sebagai cerminan pembangunan sejati yang dimulai dari inisiatif kecil, namun menyentuh langsung kehidupan rakyat.
“Kegiatan ini bukan sekadar tentang ikan, tapi tentang kehidupan. Tentang bagaimana desa bisa mandiri, sejahtera, dan terus berkembang. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung setiap langkah baik yang dilakukan untuk masyarakat,” ucapnya.
Kehadiran warga menambah hangat suasana. Bagi mereka, kerambah-kerambah baru bukan hanya tempat ikan berkembang biak, melainkan simbol asa yang bisa membawa perubahan.
Seorang warga pun berujar dengan penuh rasa syukur “Terima kasih kepada Pak Kades dan Pak Camat. Semoga dari bibit kecil ini lahir kesejahteraan besar untuk kami semua.”
Pesan mendalam juga disampaikan Ketua Aliansi Kerinci Mudik, Wandi Adi, S.Sos. Ia menekankan pentingnya pengelolaan Dana Desa secara tepat guna.
“Kami mengajak seluruh kepala desa agar menjadikan Dana Desa sebagai ladang kebaikan, bukan ajang penyalahgunaan. Apa yang dilakukan Desa Koto Kapeh ini adalah contoh baik: dana dikelola untuk pemberdayaan masyarakat, peningkatan pendapatan, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Inilah yang patut dicontoh,” tegasnya.
Wandi menambahkan, Dana Desa adalah amanah besar dari negara. Bila dikelola dengan jujur dan tepat sasaran, ia bisa membuka jalan menuju kesejahteraan. Namun bila disalahgunakan, justru dapat membawa malapetaka dan menghambat pembangunan.
Kegiatan sederhana di tepian danau ini menyampaikan pesan kuat: pembangunan sejati bukan hanya soal membangun jalan atau gedung, tetapi juga menanam harapan, menguatkan perut rakyat, dan menjamin masa depan anak-anak desa yang lebih cerah.
Dengan sinergi pemerintah desa, dukungan kecamatan, dan semangat kebersamaan masyarakat, Desa Koto Kapeh telah membuktikan bahwa perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil yang dilakukan dengan hati. Dari desa, harapan Indonesia tumbuh; dan dari desa pula masa depan bangsa ini disemai menuju kesejahteraan. WN
0 Comments