PORTALBUANA.ASIA, KERINCI – Setelah melalui proses pencarian panjang yang penuh tantangan, upaya mengevakuasi dua korban kecelakaan lalu lintas tunggal di Desa Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, akhirnya mencapai titik akhir pada Senin (8/12/2025). Kedua penumpang yang sebelumnya dinyatakan hilang setelah mobil mereka masuk ke jurang dan hanyut terbawa arus sungai, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dua lokasi berbeda yang berjarak puluhan kilometer dari tempat kejadian awal.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Sabtu (6/12/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Sebuah mobil Mazda warna hitam dengan nomor polisi BM 9938 AA kehilangan kendali di Jalan Lintas Kerinci–Bangko, kawasan Muara Hemat, hingga terjun bebas ke jurang dan masuk ke aliran sungai yang saat itu memiliki arus deras. Kondisi medan yang curam dan minim penerangan membuat proses pencarian langsung tidak dapat dilakukan secara menyeluruh pada malam kejadian.
Pada Minggu malam (7/12/2025) sekitar pukul 19.00 WIB, kendaraan sempat ditemukan tersangkut di bebatuan sungai pada jarak sekitar 300–400 meter dari titik kecelakaan. Namun, derasnya arus sungai serta keterbatasan alat evakuasi menyebabkan proses penarikan kendaraan tidak dapat dilakukan. Ketika pencarian kembali dilanjutkan esok paginya, mobil tersebut diketahui telah hanyut dan belum ditemukan lagi hingga saat ini.
Memasuki hari ketiga, senin pagi, tim SAR gabungan kembali menggelar operasi pencarian secara intensif mulai pukul 09.00 WIB. Operasi ini melibatkan Basarnas Kabupaten Kerinci, Basarnas Kabupaten Merangin, personel Polsek Batang Merangin, Polsek Sungai Manau, satu regu Brimob Pamenang, serta puluhan warga Desa Muara Hemat yang turut membantu menyusuri sungai. Pencarian dipimpin langsung oleh Kapolsek Batang Merangin, IPTU Ahmad Muslikan, S.E., M.M.
Upaya keras tim gabungan akhirnya membuahkan hasil. Sekitar pukul 11.00 WIB, korban pertama, Alamsyah (40), warga Kabupaten Bungo, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Desa Guguk, Kecamatan Renah Pembarap, Merangin. Lokasi penemuan berjarak sekitar 40 kilometer dari titik kecelakaan, menggambarkan betapa kuat arus sungai membawa tubuh korban.
Pencarian terus dilanjutkan hingga siang menjelang sore. Pada pukul 14.20 WIB, korban kedua bernama Yogi Adima Putra (30), warga Desa Pagar Puding, Kabupaten Tebo, ditemukan di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, atau sekitar 50 kilometer dari lokasi awal kejadian. Kedua korban diketahui merupakan pekerja di sebuah perusahaan sawit dan saat kejadian tengah melakukan perjalanan bersama menggunakan mobil tersebut.
Kapolsek Batang Merangin, IPTU Ahmad Muslikan, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras seluruh unsur yang terlibat dalam operasi ini. “Medan pencarian yang berat, arus sungai yang deras, serta jarak yang cukup jauh menjadi tantangan tersendiri dalam proses ini. Namun berkat koordinasi yang solid dan kerja keras seluruh tim, kedua korban berhasil ditemukan dan dievakuasi,” ujarnya.
Setelah ditemukan, kedua jenazah langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Merangin untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut sebelum dipulangkan kepada pihak keluarga.
Polisi juga memastikan bahwa seluruh prosedur penanganan kecelakaan telah dilakukan secara berjenjang, mulai dari pengecekan lokasi kejadian, pendataan identitas korban, koordinasi dengan keluarga, hingga koordinasi lintas kabupaten dengan personel SAR.
Operasi pencarian resmi ditutup pada pukul 15.00 WIB. Situasi di sekitar lokasi pencarian dinyatakan aman dan terkendali, sementara pihak kepolisian menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintasi jalur rawan kecelakaan di kawasan Muara Hemat, terutama pada malam hari dan saat kondisi cuaca tidak mendukung.


