PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH – Rasa kepedulian dan solidaritas kembali ditunjukkan oleh masyarakat adat melalui Mamak VIII Sungai Penuh. Menyikapi musibah banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat, para tokoh Mamak VIII bergerak cepat menggalang bantuan demi meringankan beban saudara-saudara yang terdampak bencana.
Aksi kemanusiaan ini dilakukan sebagai bentuk empati dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat Sumatera Barat yang sedang menghadapi situasi sulit. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di berbagai daerah, mengakibatkan kerusakan rumah warga, fasilitas umum, hingga mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat. Melihat kondisi tersebut, Mamak VIII menilai perlu adanya gerakan cepat dan terkoordinasi agar bantuan yang terkumpul dapat segera disalurkan.
Penggalangan donasi dipusatkan di Masjid Baiturrahman, salah satu titik yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Bantuan yang dihimpun tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga pakaian bekas layak pakai, selimut, perlengkapan bayi, serta kebutuhan pokok lainnya. Antusiasme warga sangat tinggi, terlihat dari ramainya masyarakat yang datang silih berganti untuk memberikan bantuan sejak pagi hingga malam hari.
Perwakilan Mamak VIII menyampaikan ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Sungai Penuh dan Kerinci yang telah menunjukkan rasa kepedulian dengan ikut berdonasi. Menurutnya, dukungan ini menjadi bukti bahwa nilai gotong royong dan solidaritas masih mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat adat.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh warga yang telah menyisihkan rezekinya, baik dalam bentuk uang maupun pakaian layak pakai. Kepedulian ini sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Sumbar yang sedang ditimpa musibah. InsyaAllah, donasi dalam bentuk uang akan kami belikan sembako dan kebutuhan mendesak lainnya, kemudian akan kami serahkan langsung kepada warga yang terdampak banjir,” ujar salah seorang perwakilan Mamak VIII.
Ia menambahkan bahwa bantuan yang terkumpul akan didata secara terbuka dan disalurkan melalui jalur distribusi yang telah dikoordinasikan bersama relawan di Sumatera Barat. Hal ini dilakukan agar penyaluran bantuan tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi korban bencana.
Mamak VIII juga mengajak seluruh elemen masyarakat, baik perantau maupun warga setempat, untuk terus memperkuat nilai solidaritas sosial, terutama ketika bencana melanda dan membutuhkan uluran tangan bersama. Mereka yakin bahwa kebersamaan adalah kekuatan terbesar yang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.
Rencananya, penyaluran bantuan akan dilakukan dalam beberapa tahap menyesuaikan kebutuhan di lapangan, terutama untuk daerah-daerah yang paling parah terdampak banjir.
Gerakan solidaritas yang dilakukan Mamak VIII menjadi bukti bahwa semangat kemanusiaan tetap hidup dan terjaga, serta menjadi teladan bagi generasi muda dalam menumbuhkan nilai kepedulian terhadap sesama. Semoga upaya ini membawa manfaat besar bagi para korban dan menjadi amal jariyah bagi seluruh pihak yang telah ikut berdonasi.


