Wartawan PORTAL BUANA ASIA Hanya Nama nya yang tercantum dalam Box Redaksi dan Dibekali Kartu Pers & Surat Tugas -->

Rabu, 06 Juli 2022

Detik-detik Kepala Rumah Sakit Mayor Beni Ditusuk Anggotanya hingga Tewas

Detik-detik Kepala Rumah Sakit Mayor Beni Ditusuk Anggotanya hingga Tewas



MERAUKE, PORTAL BUANA NEW. KABAR duka menyelimuti Korem 174/anim Ti Waninggap (ATW) atas meninggalnya Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Tk IV LB Moer



dani Merauke, Mayor Ckm dr Beni Arjihans yang ditusuk oleh anggotanya, Selasa (5/7/2022).


Komandan Korem (Danrem) 174/ATW, Brigjen TNI E Reza Pahlevi kepada wartawan mengungkapkan kronologi insiden penusukan Karumkit oleh anggota perawat UGD Rumkit Tk IV LB Moerdani Merauke, Sertu Muhammad Alkausar pagi tadi.


“Kejadiannya spontanitas. Saat dr Beni selesai melaksanakan kegiatan apel pagi, kemudian masuk ke kantor ruang UGD. Pada saat membuka pintu, rupanya dikejar oleh pelaku ini yang bekerja satu ruangan. Sama-sama di UGD,” jelasnya, Selasa siang.


Dikatakan, pelaku yang mengetahui almarhum Mayor Ckm dr Beni masuk ruangan UGD langsung mengejarnya dengan membawa pisau dapur.


Pisau tersebut telah disimpan di sepeda motor.


“Pelaku sudah membawa pisau langsung melakukan penusukan pada korban dari belakang. Korban ditusuk dari belakang dengan pisau dapur, satu kali tusuk,” kata Brigjen TNI E Reza Pahlevi.


Meski sekali tusuk, sambungnya, pisau tersebut langsung tertancap di bahu kiri Karumkit.


Bahkan, saat kejadian hingga korban dilarikan ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke dan dinyatakan meninggal dunia pun pisau masih dalam kondisi tertancap ditubuh sang dokter.


“Pada saat kejadian sampai dinyatakan meninggal dunia, pisaunya masih tertancap. Karena lukanya cukup dalam,” bebernya.


Danrem mengungkapkan, hasil autopsi menunjukkan luka akibat tusukan pisau dapur itu sedalam 23 cm dibahu kiri.


“Motifnya sampai saat ini kami masih dalami. Spontanitas habis apel pagi langsung insiden. Seperti informasi yang kami dapat, pelaku membawa pisau karena mau naik piket,” lugasnya.


Kata Brigjen TNI E Reza Pahlevi, pisau dapur tersebut awalnya disimpan di sepeda motor.


“Biasanya mungkin kalau piket, malam dia masak-masak. Potong-potong untuk masak. Memang ada pisau dikantor hanya kurang tajam sehingga pelaku membawalah pisau karena mau piket,” tutur Danrem.


Mayor Ckm dr Beni Arjihans yang tidak mengetahui spontanitas penusukan oleh pelaku dari arah belakang, akhirnya tak sadarkan diri.


“Pada saat korhan masuk ruangan, spontanitas langsung ditusuk. Makanya almarhum tidak tahu, dan tidak sadar karena ditusuk dari belakang,” tandasnya.


(obnew/Ha/Cf/Rd/Montt/Tribunnews)


Print Friendly and PDF

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 PORTAL BUANA ASIA | All Right Reserved