PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH – Dalam ketatnya persaingan kampanye pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sungaipenuh 2024, para pasangan...
PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH – Dalam ketatnya persaingan kampanye pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sungaipenuh 2024, para pasangan calon berlomba-lomba meraih dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari komunitas keturunan Jawa yang cukup besar di kota ini. Tingginya jumlah warga keturunan Jawa menjadikannya target bagi kandidat yang berharap mendapatkan dukungan signifikan.
Namun, upaya meraih dukungan ini tampaknya diwarnai dengan isu-isu yang kontroversial. Beredar sebuah selebaran gelap yang menyebutkan bahwa warga keturunan Jawa secara bulat mendukung salah satu kandidat, Alfin. Selebaran tersebut bahkan mencatut nama Sugeng Priyadi, Ketua Persatuan Keturunan Jawa Kota Sungaipenuh, yang disebut mendukung penuh kandidat tersebut.
Sugeng Priyadi, yang dihubungi oleh awak media, mengaku terkejut atas isi selebaran itu. Ia menegaskan bahwa klaim dalam selebaran tersebut sama sekali tidak benar dan tidak mencerminkan pernyataannya.
"Saya terkejut membaca selebaran yang diberikan kepada saya. Di dalamnya tertulis bahwa warga keturunan Jawa bulat mendukung Alfin, dan saya disebut sebagai sumbernya. Ini jelas tidak benar. Saya tidak pernah mengatakan warga Jawa bulat mendukung Alfin," tegas Sugeng.
Heru Sragen, salah seorang tokoh masyarakat keturunan Jawa, juga memberikan tanggapannya. Ia secara tegas membantah klaim dukungan yang tercantum dalam selebaran tersebut.
"Informasi di selebaran itu tidak benar. Memang, beberapa waktu lalu kelompok kuda kepang diundang tampil dalam kampanye Alfin-Zahar, dan mereka dibayar untuk tampil. Namun, itu bukan bentuk dukungan politik. Warga keturunan Jawa sangat paham mana pasangan calon yang benar-benar berbuat untuk mereka dan mana yang hanya memberikan janji," jelas Heru.
Heru menambahkan bahwa kandidat yang sudah banyak membantu warga keturunan Jawa adalah calon nomor urut 2, Ahmadi. "Pak Ahmadi sudah banyak berkontribusi untuk warga keturunan Jawa, termasuk membantu biaya untuk mengembangkan seni kuda kepang. Sedangkan calon lain baru memberikan janji-janji saja," ujarnya.
Lebih lanjut, Heru mempertanyakan kontribusi Alfin terhadap komunitas keturunan Jawa. "Sejauh yang saya tahu, Pak Alfin belum pernah berbuat apa-apa untuk warga keturunan Jawa. Kalau ada mayoritas yang mendukung, itu lebih kepada Pak Ahmadi, karena beliau sudah banyak berbuat nyata," tutup Heru Sragen.
(Tim)