Breaking News

Diduga Dalangi Peredaran Rokok Ilegal di Sungai Penuh - Kerinci, YI Kebal Hukum?"


PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH -Maraknya peredaran rokok ilegal tanpa pita cukai di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, YI diduga aktor utama sebagai pemasok. Meski kerap disebut-sebut, hingga kini aparat penegak hukum belum mengambil tindakan apapun terhadap yang bersangkutan.


Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, YI memiliki jaringan distribusi luas yang mencakup sejumlah kabupaten di Provinsi Jambi. Rokok-rokok ilegal yang dipasoknya beredar bebas di pasaran, dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan produk legal karena tidak dibebani cukai resmi dari pemerintah.


“Barang-barangnya tersebar di mana-mana, dari warung kecil sampai toko grosir. Tapi anehnya, pelaku utamanya seperti kebal hukum,” ungkap seorang sumber yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan.


Ironisnya, meskipun aparat gabungan beberapa kali menggelar operasi penertiban dan menyita ratusan bungkus rokok ilegal, nama YI selalu luput dari jerat hukum. Kondisi ini memicu pertanyaan besar di tengah masyarakat terkait komitmen aparat dalam menindak pelaku utama peredaran barang ilegal.


“Kami bingung, operasi sudah sering dilakukan, barang bukti ada, tapi nama-nama besar yang diduga terlibat tidak pernah tersentuh. Ini memunculkan kecurigaan,” lanjut sumber tersebut.


Desakan publik pun mulai menguat. Masyarakat menuntut aparat penegak hukum untuk bertindak adil dan tidak tebang pilih dalam menindak para pelaku. Mereka meminta agar jaringan besar di balik praktik haram ini segera dibongkar dan ditindak tegas.


“Penegakan hukum harus adil dan transparan. Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas,” ujar seorang warga lainnya yang juga meminta identitasnya dirahasiakan.


Kasus ini kini menjadi sorotan publik. Warga Kerinci dan Sungai Penuh berharap aparat penegak hukum segera membuktikan keseriusannya dalam memberantas peredaran rokok ilegal dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu. ( FC)


0 Comments

© Copyright 2022 - PORTAL BUANA ASIA