PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH – Penggunaan Dana Desa tahun anggaran 2023 di Desa Pelayang Raya, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, kembali menuai sorotan tajam. Muncul dugaan penyelewengan dana pada pos anggaran untuk layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), serta madrasah non-formal milik desa.
Dalam dokumen anggaran, tercatat alokasi dana sebesar Rp81 juta untuk penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ dan madrasah non-formal. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai keperluan seperti honorarium pengajar, pengadaan pakaian seragam, operasional kegiatan, dan kebutuhan lainnya.
Namun, sejumlah warga menyampaikan kejanggalan dalam realisasi program tersebut. Mereka menilai, bantuan seragam yang seharusnya rutin diberikan tiap tahun, tidak terealisasi secara layak.
“Setiap tahun disebut ada bantuan baju seragam untuk anak-anak PAUD. Tapi kenyataannya, paling hanya sekali saja dibagikan. Jumlahnya sedikit dan kualitasnya juga kurang,” ujar seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan, Rabu (11/6/2025).
Situasi ini memicu pertanyaan serius terkait transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan di Desa Pelayang Raya. Warga mendesak agar pemerintah kota, khususnya Inspektorat Sungai Penuh, segera turun tangan melakukan audit dan investigasi menyeluruh terhadap pelaksanaan anggaran tersebut.
Tak hanya itu, para tenaga pengajar yang selama ini mengabdi di PAUD, TK, TPA, dan madrasah non-formal milik desa juga diimbau untuk turut mengawal realisasi anggaran. Mereka perlu mengetahui hak-haknya secara jelas, agar dana yang telah disiapkan benar-benar diterima sesuai dengan ketentuan, tanpa potongan atau penyimpangan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Desa Pelayang Raya belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut.
Masyarakat berharap kasus ini dapat ditangani secara profesional dan tuntas, demi memastikan setiap rupiah dari Dana Desa benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan anak-anak di desa.
0 Comments