Kasus PJU Kerinci Kian Panas, Tersangka Bongkar Peran Konsultan hingga 13 Anggota DPRD

PORTALBUANA.ASIA, KERINCI  – Kasus dugaan korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci tahun anggaran 2023, yang menelan anggaran Rp5,5 miliar dan menyebabkan kerugian negara sekitar Rp2,7 miliar, kian memanas.

Setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh menetapkan sepuluh orang sebagai tersangka, kini muncul desakan baru dari para tersangka agar pihak-pihak lain yang diduga turut terlibat juga diproses hukum. Mereka menyebut adanya peran konsultan perencana, konsultan pengawas, hingga sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kerinci.

Ketua LSM Semut Merah, Aldi, membenarkan bahwa para tersangka meminta agar konsultan perencana, konsultan pengawas, serta 13 anggota DPRD Kerinci periode 2019–2024 segera ditetapkan sebagai tersangka.

 “Benar, para tersangka meminta agar konsultan perencana, konsultan pengawas, dan 13 anggota DPRD Kerinci juga ikut diproses hukum. Menurut mereka, pihak-pihak tersebut turut terlibat dalam kasus ini,” ungkap Aldi saat dikonfirmasi media ini, Selasa (19/8/2025).

Aldi juga mengklaim memiliki rekaman percakapan para tersangka yang berisi penyebutan nama, inisial, hingga peran sejumlah pihak dalam pengaturan maupun pelaksanaan proyek. Dalam keterangan itu, konsultan perencana dan pengawas disebut berinisial AE, yang menggunakan perusahaan asal Pekanbaru.

Selain itu, beberapa anggota dewan diduga berperan dalam “mengondisikan” proyek PJU, termasuk dalam proses pengesahan anggaran. Bahkan, salah satu kontraktor yang telah ditetapkan sebagai tersangka mengaku memiliki bukti pembayaran fee kepada seorang oknum dewan.

“Proyek PJU ini tidak mungkin berjalan tanpa campur tangan pihak-pihak tertentu. Salah satu kontraktor yang kini tersangka juga menyatakan punya bukti pembayaran fee ke oknum dewan,” tambah Aldi yang didampingi beberapa anggota LSM Semut Merah.

Kasus ini diprediksi akan semakin meluas jika pihak Kejaksaan membuka ruang pengembangan penyidikan berdasarkan keterangan para tersangka. Publik kini menanti langkah tegas aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini dan menyeret semua pihak yang terlibat, tanpa pandang bulu.

(Tim)